Kegiatan berupa mempertahankan sapi betina produktif adalah para peternak tidak menjual atau memotong sapi maupun kerbaunya sehingga ternak-ternak tersebut dapat berkembang biak atau akan terus terus beranak pinak.
Samarinda (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) menggulirkan dana sebesar Rp6,840 miliar sebagai insentif bagi peternak yang mempertahankan sapi betina produktif atau yang sedang bunting.

Sementara itu 38 kelompok ternak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan insentif itu, karena mereka berhasil mempertahankan 7.600 ekor sapi dan kerbau yang sedang bunting. Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim, H. Dadang Surdaya, di Samarinda, Minggu.

"Kegiatan berupa mempertahankan sapi betina produktif adalah para peternak tidak menjual atau memotong sapi maupun kerbaunya sehingga ternak-ternak tersebut dapat berkembang biak atau akan terus terus beranak pinak," katanya.

Apabila para betina tersebut tiap tahun bunting dan melahirkan normal, maka dalam waktu tidak lama populasi sapi di Kaltim dapat meningkat. Hal ini akan berimplikasi pada terwujudnya program pemerintah dalam mencukupi kebutuhan daging asal sapi maupun kerbau, sehingga tidak perlu lagi mendatangkan daging atau mengimpor sapi dari negara lain.

Sedangkan di Kaltim, katanya, sampai saat ini tingkat populasi sapi sekitar 108.000 ekor. Dari jumlah itu, baru sekitar 10.000 ekor yang boleh dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging asal sapi.

Sementara kebutuhan daging bagi masyarakat Kaltim jika disetarakan dengan jumlah sapi, maka akan setara dengan 50.000 ekor sehingga kekurangan selebihnya yang mencapai 40.000 ekor harus didatangkan dari luar daerah, bahkan luar negeri.

Pemberian insentif terhadap peternak itu diharapkan, apabila ada peternak yang membutuhkan uang sekitar Rp700 ribu untuk kebutuhan mendesak, maka peternak tidak harus menjual sapi atau kerbau yang produktif karena sudah mendapat bantuan sosial dari APBN.

Sedangkan peternak yang tergabung dalam 38 kelompok tani ternak penerima insentif itu tersebar di sembilan kabupaten dan kota, yakni di Kabupaten Kutai Barat, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Bulungan, Kutai Kartanegara, dan Berau, Paser, Tarakan, dan Kabupaten Nunukan.


Pewarta: M Ghofar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013