... dalam posisi laik terbang... "
Jakarta (ANTARA News) - Maskapai Merpati Nusantara Airlines menyatakan bahwa pesawatnya tipe MA60 bernomor penerbangan MZ6517 yang mengalami hard landing di Bandara El Tari Kupang, NTT, Senin pagi, sebenarnya dalam kondisi laik terbang.

"Pesawat dalam posisi laik terbang," kata Corporate Secretary Merpati Herry Saptanto di Jakarta, Senin, mengenai pesawatnya rute Bajawa-Kupang yang mendarat tidak normal di Bandara El Tari.

Hard landing, menurut wikipedia.org, kondisi pesawat terbang turun secara vertikal lebih cepat dari kecepatan normal ketika sedang mendarat. Kecepatan vertikal rata-rata pesawat terbang ketika mendarat normalnya dua meter perdetik, dan lebih dari itu disebut hard landing.

Herry mengatakan, pesawat yang digunakan oleh Merpati sejak Desember 2010 itu berdasarkan manifes membawa penumpang 45 orang dewasa dan seorang bayi serta empat kru pesawat.

Seluruh penumpang dan awak pesawat selamat, ujar dia, dan setelah dilakukan evakuasi, seluruh penumpang dibawa ke VIP Lounge serta 1 penumpang dewasa dibawa ke RS AURI untuk pengecekan kesehatan.

Ia memaparkan, kondisi pesawat jenis MA60 saat ini dalam proses evakuasi untuk investigasi lebih lanjut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna mengetahui sebab-sebab kecelakaan.

"Dugaan sementara pesawat mengalami hard landing," kata Herry.

Namun, Herry mengaku belum mendapatkan informasi mengenai sebab-sebab kecelakaan dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak KNKT untuk melakukan investigasi.

Merpati juga akan menyiapkan pesawat pengganti agar pelayanan tidak terganggu karena pesawat yang terbang dari Bajawa sekitar pukul 09.00 WIB itu sebenarnya dijadwalkan akan menerbangi rute Kupang-Waingapu PP dan Kupang-Alor pulang-pergi.

Sementara Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan telah mengirimkan tim untuk melakukan investigasi Pesawat Merpati yang tersungkur saat mendarat di Bandara El Tari, Kupang, Senin pagi.

"Sedang saya kirimkan tim investigasi, dari daerah juga sudah ada investigasi, KNKT juga akan melakukannya," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta.

Ia mengatakan, sampai saat ini dirinya tidak mengentahui penyebab tersungkurnya pesawat tersebut dan masih menunggu hasil investigasi.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, tetapi 20 orang dilaporkan mengalami luka ringan dan lima lainnya termasuk kapten pilot pesawat mengalami cedera serius dan sedang menjalani perawatan di RSU WZ Yohanes, Kupang.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013