Jakarta (ANTARA News) - Sembilan penumpang yang terluka dalam kecelakaan pesawat Merpati Nusantara Airlines di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin pagi, masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit.

Seorang dirawat di Rumah Sakit Angkatan Udara Kupang, enam orang di Rumah Sakit Umum Daerah Prof dr WZ Johannes, dan 2 orang di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, kata Vice President Secretary Merpati Herry Saptanto di Jakarta.

Herry menegaskan, sebanyak 45 orang penumpang dewasa dan seorang bayi serta empat kru pesawat seluruhnya selamat.

Ada enam orang penumpang yang masih beristirahat di hotel Ima Kupang sambil menunggu jemputan dari keluarga mereka.

Terhadap para penumpang yang terluka, kata Herry, Merpati akan menanggung seluruh biaya pengobatannya.

"Semua biaya hotel dan biaya rumah sakit ditanggung sepenuhnya oleh Merpati," kata Herry Saptanto.

Herry menjelaskan, pesawat Merpati yang mengalami hard landing itu dipiloti oleh Capt Aditya Prio Joewono bersama kopilot Au Yong Vun Pin. Sementara para pramugarinya terdiri atas Lanny Wulandari dan Anesa Purwanti.

"Semua awak pesawat dalam keadaan baik," katanya.

Ia juga mengatakan, pesawat jenis MA 60 itu diproduksi tahun 2007 dan baru pertama kali digunakan Merpati pada bulan Desember 2010.

Saat pesawat mengalami musibah, menurut dia, pesawat tersebut dalam kondisi laik terbang dan memenuhi semua persyaratan yang ditentukan pemerintah.

Pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) jenis M60 dengan nomor penerbangan MZ 5617 dengan rute penerbangan Bajawa-Kupang, Senin pagi, tersungkur saat mendarat di Bandara El Tari Kupang.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013