Misalnya Partai Demokrat hendak mengadakan konvensi, itu hanya bohongan saja. Artinya mereka (Dahlan dan Gita) tidak memiliki `kendaraan`, sementara jalur independen (untuk kepresidenan-red) pun belum diatur dalam konstitusi Indonesia."
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Iberamsjah berpendapat Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan akan sulit menjadi bakal calon presiden untuk pemilu 2014 karena semua partai politik sudah memiliki kandidat internal.

"Mereka (Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan) agak sulit karena tidak mempunyai `kendaraan` untuk maju sebagai bakal capres," kata Iberamsjah kepada Antara di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pencitraan dan kinerja positif kedua orang tersebut di dalam pemerintahan hanya diperoleh dari hasil survei di masyarakat. Namun, menurut dia, partai-partai politik akan sangat kuat untuk mendukung bakal capres dari masing-masing internalnya, sedangkan konvensi pun tidak akan benar-benar mencari kandidat yang diinginkan masyarakat.

"Misalnya Partai Demokrat hendak mengadakan konvensi, itu hanya bohongan saja. Artinya mereka (Dahlan dan Gita) tidak memiliki `kendaraan`, sementara jalur independen (untuk kepresidenan-red) pun belum diatur dalam konstitusi Indonesia," ujarnya.

Iberamsjah menjelaskan semua partai sudah memiliki kandidat bakal capres seperti Partai Golkar mengusung Aburizal Bakrie, PAN mengusung Hatta Rajasa, Partai Gerindra mengajukan Prabowo Subianto, dan Partai Hanura menjagokan Wiranto.

Survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebutkan ada tiga menteri yang dinilai publik berkinerja baik, yaitu Menteri BUMN Dahlan Iskan (20,4 persen), Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (14,2 persen) dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (11,8 persen).

Kinerja Dahlan dinilai baik oleh publik karena kebijakannya untuk merevitalisasi aset BUMN sehingga mampu menyelamatkan APBN. Selain itu, menurut dia publik menilai Dahlan mampu berbaur dengan masyarakat dengan sering melakukan "blusukan".

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dinilai publik dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran yaitu memberikan kesehatan gratis sehingga diapresiasi masyarakat.

Untuk Menteri Perdagangan Gita Wirjawan publik menilai yang bersangkutan sering "blusukan" untuk mengontrol langsung harga di masyarakat, bukan hanya bergantung pada laporan staf.

Survei tersebut dilaksanakan dari tanggal 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel dalam survei sebanyak 1230 responden dengan teknik "multistage random sampling".

Tingkat kesalahan dalam survei itu sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden berpedoman "quesioner" dan dilengkapi dengan analisis media.  (I028/A013)

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013