Ini terbukti dengan melihat data ekspor produk tersebut dalam lima tahun terakhir ini meningkat 31,67 persen,"
Kuala Lumpur (ANTARA Newsra) - Tren ekspor produk kerajinan tangan dari Indonesia ke Malaysia terus tumbuh sejalan dengan terus berkembangnya permintaan terutama dari industri perhotelan, apartemen, tempat-tempat hiburan dan lainnya.

"Ini terbukti dengan melihat data ekspor produk tersebut dalam lima tahun terakhir ini meningkat 31,67 persen," kata Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno dalam acara makan malam bersama peserta Inacraft di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.

Jika melihat data Januari-Maret 2013, ekspor produk tersebut tercatat senilai 5,78 juta ringgit (setara Rp17,34 miliar), yang berarti mengalami peningkatan pada periode sama tahun 2012 yang mencapai 3,24 juta ringgit (setara Rp9,72 miliar).

Namun demikian, pangsa pasar produk Indonesia di Malaysia masih kecil yaitu sebesar 0,59 persen dibandingkan total impor Malaysia dari dunia senilai 986,16 juta ringgit.

"Jadi peluang meningkatkan produk kerajinan tangan di Malaysia masih terbuka luas," ungkapnya.

Oleh karena itu, Dubes Herman mengingatkan bahwa upaya peningkatan ekspor tersebut terus dimantapkan dan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia senantiasa siap mendukung upaya-upaya semua pihak yang menuju pada pengembangan ekonomi dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Senada disampaikan Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi), Rudy Lengkong bahwa peluang untuk melebarkan pemasaran ke Malaysia sangat terbuka lebar.

Malaysia, kata Rudy, adalah salah satu pasar yang potensial dan itu tentunya didukung pula dengan semakin ramainya orang Malaysia yang menyukai aneka produk kerajinan tangan dari Indonesia.

Misalnya, ke Bandung, saat ini ada empat kali penerbangan dari Kuala Lumpur yang sering membawa rombongan dari masyarakat Malaysia yang ingin membeli produk yang ada di kota Bandung dan sekitarnya.

"Dari data yang ada menunjukkan permintaan dari negeri ini terhadap aneka produk kerajinan tangan terus menguat. Jadi pasarnya cukup bagus," ungkap dia yang menyebutkan dirinya pernah menjadi atase perdagangan di KBRI KL beberapa puluh tahun lalu.

Sementara itu, para peserta Inacraft di Malaysia ini mencapai 37 pengusaha yang berasal dari sejumlah daerah di Tanah Air seperti Aceh, Sleman, Padang, Barru Sulsel dan lainnya.

Mereka menawarkan aneka produk kerajinan dari bambu, kayu, kulit dan aneka produk tekstil lainnya.

Pameran ini berlangsung sejak 12--14 Juni 2013 di Putra World Trade Center (PWTC), Kuala Lumpur, Malaysia.
(N004/Z003)

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013