Teheran (ANTARA News) - Iran Jumat mulai menyelenggarakan pemilu untuk menggantikan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, kata pengumuman televisi pemerintah.

Pemilu itu melibatkan lima kandidat dari kelompok konservatif melawan satu kandidat moderat yang mendapat dukungan dari kelompok reformis.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memberikan suaranya paling awal setelah pembukaan pemungutan suara itu mendesak seluruh rakyat memberikan suara mereka.

"Insyallah rakyat Iran akan membuat satu keputusan politik baru. Ia menganjurkan seluruh rakyat memberikan suara dan melakukannya pada pagi hari," kata pemimpin Iran dalam satu siaran televisi langsung.

Ia juga mengecam kritik Amerika Amerika Serikat terhadap pemilihan presiden itu.

Sejumlah pejabat AS mengatakan mereka tidak mengakui pemilihan presiden itu, kata Khamenei

"Masa bodoh dengan anda..." yang tidak menyetujui dengan penyelenggaraan pemilu itu, kata Khamenei.

"Rakyat Iran... akan melakukan apapun keinginan mereka," tambahnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki, menyatakan jumlah para kandidat telah diperkecil menjadi hanya enam orang, Kami menyatakan "Dengan standar internasional, pemilihan ini tidak bebas, tidak adil atau tidak transparan.

"Para kandidat dipilih oleh Dewan Wali, badan yang tidak dipilih dam tidak bertanggung jawab. Meskipun demikian , rakyat Iran akan membuat pilihan mereka di antara pilihan-pilihan kecil yang mereka miliki," tambahnya.

Berkat dukungan luas dari kandidat moderat ulama Hassan Rowhani akan unggul dengan peluang riil pemilihan putaran kedua, kata para pengamat.

Jajak pendapat tidak resmi menyatakan para kandidat unggulan konservatif adalah mantan menteri luar negeri Ali Akbar Velayati, wali kota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf dan ketua perundingan nuklir Saeed Jalili.

Sekitar 50,5 juta orang yang memiliki hak pilih akan memberikan suara mereka Jumat untuk menggantikan Ahmadinejad, yang semasa jabatannya Iran telah dikucilkan internasional menyangkut program nuklirnya yang kontroversial.

Sanksi-sanski internasonal yang diberlakukan terhadap Iran untuk memaksanya menghentikan pengayaan uraniumnya yang peka telah menimbulkan krisis ekonomi yang parah, yang telah menjadi fokus kampanye pemilihan presiden.

Tempat pemungutan suara akan tetap dibuka selama 10 jam ke depan, kendatipun pemungutan suara itu diperpanjang sampai Jumat tengah malam, jika kementerian dalam mengeri memutuskan hal itu perlu dilakukan.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013