Saat ini siaran dari negara tetangga masih sangat mudah didengar oleh masyarakat di daerah perbatasan, sedang kan siaran kita sendiri kadang tidak terdengar,"
Batam (ANTARA News) - Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Batam diharapkan dapat bersuara lebih nyaring untuk menarik minat masyarakat yang bermukim di perbatasan.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Badan Kominfo Batam, Salim, saat serah terima jabatan Kepala Stasiun (Kepsta) RRI Batam dari Samirwan ke Mistam, di Batam, Jumat.

"Saat ini siaran dari negara tetangga masih sangat mudah didengar oleh masyarakat di daerah perbatasan, sedang kan siaran kita sendiri kadang tidak terdengar," katanya.

Kondisi tersebut, lanjut dia, merupakan tantangan RRI Batam sebagai lembaga penyiaran pemerintah di daerah perbatasan.

"Mudah-mudahan RRI dapat terus membantu dalam mengangkat potensi daerah Kota Batam dengan adanya program-program baru," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Media Baru (TMB) RRI, M. Rohanudin mengatakan Kota Batam sebagai wilayah strategis yang letaknya berhadapan langsung dengan negara tetangga yang sangat maju. Sehingga ia berharap RRI Batam dapat memiliki kualitas penyiaran yang unggul.

"Batam dekat Singapura, tantangannya luar biasa, masyarakat dinamis, kotanya juga maju sehingga ini merupakan ujian bagi kita, baik mentalitas maupun manajerial untuk menjadikan RRI selalu menjadi pilihan nomor satu untuk di dengar,"ujarnya.

Ia berharap Kepsta LPP RRI Batam yang baru dapat segera berimprovisisasi menyusun program-program yang dapat membangun semangat keindonesiaan masyarakat di Kota Batam.

"Kita harus membangun semangat keindonesiaan, program siaran di perbatasan termasuk di RRI Batam sebaiknya mengandung konten lokal, berbudaya dan mengedukasi masyarakat Batam untuk tertanam dalam dirinya mencintai tanah air dimanapun ia berada," kata Rohanudin.
(E010/Z002)

Pewarta: Evy R. Syamsir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013