Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika melepas peserta pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXV di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Sabtu sore.

Kepala Negara yang mengenakan busana adat khas Bali lengkap dengan destar (udeng) di kepala memukul gong tanda dimulainya ajang tahunan tersebut.

Hadir pula dalam kesempatan itu Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia bersatu yang tak lama kemudian menyusul derap pasukan kendang disertai lenggang gagak penabuh dengan debur suara gamelan yang membuncah gemuruh mengawali atraksi budaya PKB tersebut.

Para penabuhnya adalah puluhan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Denpasar yang mempersembahkan atraksi Adi Merdangga.

Adi Merdangga yang melibatkan sekitar 125 penabuh kendang berbagai ukuran dan instrumen lain seperti cengceng dan reong itu mengiringi penampilan tari kolosal Siwa Nata Raja.

Adi Merdangga dan Siwa Nata Raja yang selalu tampil mengawali atraksi budaya PKB lahir dari gagasan budayawan dan mantan gubernur Bali, almarhum Prof Dr Ida Bagus Mantra yang menginginkan ada musik tradional Bali yang bisa tampil untuk mengiringi kegiatan bersifat akbar sejak 1984.

Anak-anak muda yang mendalami seni budaya Bali bermain musik dengan memadukan keterampilan dan kemampuan gerak yang dinamis serta atraktif. Sementara tari Siwa Nataraja yang dibawakan seorang pelajar putri menggambarkan manivestasi Dewa Siwa sebagai penari tertinggi yang menciptakan dunia lewat tari.

Adi Merdangga dan tari Siwa Nataraja selama 34 tahun pelaksanaan PKB sebelumnya selalu dipersembahkan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan PKB kali ini tampaknya ada regenerasi.

Setelah itu disusul penampilan duta seni dari Papua, Kabupaten Karangasem dan kabupaten/kota lainnya di Bali dengan menampilkan kearifan lokal, namun terbingkai dalam tema Taksu: membangkitkan daya kreativitas dan jati diri.

Pawai PKB kali ini juga melibatkan duta seni dari Timor Leste, Papua, Sumenep (Jatim), dan Lampung barat.(I006/M038)

Pewarta: IK Sutika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013