Kami menolak setiap campur tangan militer atau politik di Suriah baik oleh negara maupun gerilyawan."
Kairo (ANTARA News/Reuters/Xinhua) - Presiden Mesir, Mohamed Moursi, menyerukan kekuatan dunia untuk mendesak tanpa ragu-ragu menegakkan zona larangan terbang di atas Suriah.

Ia juga menyerukan dukungan negara Arab yang paling padat penduduknya itu kepada pemberontakan melawan pemerintah Damaskus yang didukung Iran.

Kepala negara Islam itu sebelumnya muncul agak kurang konfrontatif terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad, daripada Arab Saudi dan negara-negara kawasan Teluk lainnya.

Namun, dalam pidato kepada para ulama Muslim Sunni di Kairo, Mousri mengatakan telah memotong semua hubungan dengan Damaskus dan menuntut gerakan Syiah Lebanon Hizbullah untuk keluar dari tanah Suriah.

Moursi pada Sabtu (15/6) juga mengumumkan pemutusan hubungan dengan Suriah, menutup Kedutaan Besar Suriah di Kairo dan menarik Kuasa Usaha Mesir dari Damaskus, dalam satu konferensi rakyat yang ditayangkan oleh stasiun TV.

Ia juga memperingatkan kelompok gerilyawan Lebanon, Hizbullah, mengenai keterlibatan yang berlanjut dalam konflik di Suriah.

"Hizbullah harus meninggalkan Suriah," demikian peringatan Moursi. "Kami menolak setiap campur tangan militer atau politik di Suriah baik oleh negara maupun gerilyawan."

Presiden Mesir tersebut menambahkan militer, rakyat dan pemimpin negeri itu mendukung rakyat Suriah, tapi ia menekankan tak-adanya campur tangan dalam urusan dalam negeri Suriah.

"Masyarakat internasional agar tidak membiarkan kelahiran kembali rejim penindas," ujarnya.

Selain itu, ia mendesak disahkannya resolusi Dewan Kemanan PBB yang memberlakukan zona larangan terbang di Suriah.

Moursi juga mendesak negara Arab dan Islam, agar menyelenggarakan pertemuan puncak darurat guna membahas perkembangan terkini dalam konflik Suriah.

Dia mengutip laporan PBB dan mencela konflik Suriah yang telah menewaskan lebih dari 90.000 warga, dan melukai ratusan ribu orang serta membuat jutaan orang mengungsi.
(Uu.H-AK)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013