...karena populasinya menyebar di seluruh wilayah Indonesia..."
Jakarta (ANTARA News) - Subsektor fesyen dan kerajinan mendominasi kontribusi ekonomi nasional, baik nilai tambah, tenaga kerja, jumlah unit usaha, dan ekspor.

"Sebsektor fesyen dan kerajinan merupakan subsektor yang dominan, termasuk komputer dan piranti lunak memberikan kontribusi ekonomi," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Euis Saedah yang mewakili Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam pidatonya saat pembukaan Sumatra Food and Craft VI di Plasa Kemenperin, Jakarta, Selasa.

Euis menyebutkan nilai tambah yang dihasilkan subsektor fesyen sebesar 44,3 persen dan kerajinan sebesar 24,8 persen dari total kontribusi sektor industri kreatif dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 54,3 persen dan 31,13 persen.

Sementara itu, jumlah usaha subsektor fesyen sebesar 51,7 persen dan kerajinan 35,7 persen.

Nilai ekspor kedua subsektor tersebut mencapai rata-rata 13 miliar dolar AS per tahun selama beberapa tahun terakhir.

"Dominasi kedua subsektor tersebut karena populasinya menyebar di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung kekayaan budaya masing-masing daerah," katanya.

Untuk itu, Hidayat mengimbau untuk melestarikan budaya yang telah ada, para perajin serta masyarakat dituntut terus-menerus menggali serta mengembangkannya, terutama untuk meningkatkan keunikan berdasarkan karya budaya lokal.

"Sehingga dapat dijadikan dasar untuk produk unggulan daerah, khususnya industri kreatif," kata dia.

Dia berharap Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Dewan kerajinan Daerah (Dekranasda) meningkatkan bimbingannya, serta membuat program-program yang ditujukan untuk daya saing produk industri, seperti program pelatihan dan bimbingan yang berkelanjutan dan terintegrasi dengan pasar.

"Sehingga mereka lebih maju dan mandiri sebagaimana dewasa ini kita tahu para perajin dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif untuk bisa memenangkan persaingan global yang kompetitif," katanya. 

Pewarta:
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013