Saya senantiasa mengatakan bahwa memperoleh kemenangan selalu penting, meski cara melakukan dan mewujudkannya jauh lebih penting.
Jerusalem (ANTARA News) - Jual beli serangan meminjam ujaran gaya Betawi "ente jual, ane beli", adu kokoh lini pertahanan menggunakan istilah klasik "siapa kuat dia bertahan hidup", dan adu cepat merayakan serangan menjadi laga orisinal dua skuad muda usia yang merajai sepak bola Eropa.

"Gli Azzurrini" (julukan bagi pasukan muda Italia) meladeni "La Rojita" (julukan bagi pasukan muda Spanyol) dalam final Piala Eropa U-21 2013 yang digelar di Stadion Teddy, Jerusalem, Selasa, pukul 23.00 WIB. Laga  akan ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi swasta.

Duel belum dilakoni kedua tim, dan baku saing pernyataan sudah dilontarkan masing-masing pelatih. Pelatih Spanyol U-21, Julen Lopetegui menyandarkan harapan kepada anak asuhannya agar terus melipatgandakan kesatuan tim.

Sementara, pelatih Italia U-21, Davis Mengia tidak menutup sukacita dengan sebutan timnya sebagai "underdog". Terang benderang, bahwa pernyataan ini merespons arah angin yang cenderung lebih memosisikan Spanyol sebagai favorit pemenang.

Ajang final Piala Eropa U-21 punya kesan masing-masing bagi kedua pelatih. Di mata Lopetegui, "laga final meresap dalam hati kami". Di mata Mangia, "laga yang paling penting adalah hidup kami".

Spanyol menyabet gelar juara Piala Eropa U-21 2011. Tongkrongan pasukan Matador begitu beringas melindas empat seteru, mengalahkan Rusia 1-0, menundukkan Jerman 1-0, dan memukul Belanda 3-0 dalam fase grup.

Bila saja Spanyol mengalahkan Italia, maka boleh jadi Spanyol menepuk dada sebagai salah satu "imperium" sepak bola Eropa. Meskipun sepak bola tidak jarang menyimpan selaksa teka-teki, dan menjungkirbalikkan hitung-hitungan di atas kertas.

"Kami tim yang akrab dengan kemenangan," kata penjaga gawang Manchester United, David de Gea, salah satu dari lima personel yang memperkuat Spanyol U-21 dua tahun lalu.

"Sungguh menyenangkan dapat bermain bersama rekan sesama tim. Kami telah lama bermain bersama. Kami telah melakoni banyak pertandingan. Ini jelas memunculkan saling pengertian di antara kami," katanya.

Lopetegui tidak langsung takabur. "Mereka tampil sebagai tim yang senantiasa mempertahankan kualitas sepak bola Italia. Mereka maju dalam pengembangan aspek pertandingan. Mereka memiliki kemampuan mumpuni dalam menebar ancaman di lini pertahanan lawan. Kami perlu tampil atraktif," katanya.

"Saya senantiasa mengatakan bahwa memperoleh kemenangan selalu penting, meski cara melakukan dan mewujudkannya jauh lebih penting. Saya mendengar banyak orang menyatakan Italia memainkan gaya sepak bola menawan. Ini tanda yang baik," katanya juga.

Bagaimana kondisi sebenarnya Italia? Gelandang Italia U-21, Lorenzo Insigne siap tempur melawan Spanyol. Pemain sayap Napoli ini memang sempat mengalami cedera engkel ketika menghadapi Israel di awal pertandingan.

Dea Gea tersulut motivasi. Ia bakal menorehkan penampilan ke-27 membela Spanyol U-21, mengulangi final 1986 dan 1996. Ia kelak menyamai rekor penampilan Santi Denia.

Italia melaju ke final setelah striker Liverpool Fabio Borini mencetak gol semata wayang ketika menghadapi Belanda, sementara Spanyol melibas Norwegia 3-0.

Luca Marrone kemungkinan absen dalam laga final ini karena masih dibekap cedera hamstring dalam laga melawan Inggris. Lorenzo Insigne, yang bermain selama 85 menit ketika melawan Belanda, masih belum ada lampu hijau bakal turun. "Kondisi engkel saya terus membaik," kata gelandang serang Napoli itu.

Spanyol punya kenangan sejarah yang manis. Skuad Matador memenangi turnamen dua tahun lalu setelah menang 2-0 atas Swiss.

Apakah Mangia lantas berkecil hati dengan penampilan mentereng dari Spanyol? Mantan pelatih Palermo itu menegaskan, "Saya melihat ke arah mata para pemain, dan tak ada satu pun dari mereka yang begitu saja berpuas diri mencapai final."

Ia kemudian sedikit berfilsafat soal apa itu "kesempurnaan". "Italia punya kesempatan menang karena di masa lalu di turnamen yang berbeda biasanya tim-tim yang kurang dijagokan bakal meraih kemenangan. Tidak ada yang sempurna dalam sepak bola," katanya.

Kontan, Lopetegui tidak ingin kalah angin. Ia menyebut bahwa gelandang Malaga Isco menjadi pemain cemerlang dalam turnamen ini. "Isco bukan pemain yang suka tampil individual. Ia memilih menjadi bagian dari tim. Saya senang, ia  siap tampil."

Komentar dua pelatih:

Davis Mengia (Italia U-21):

"Spanyol tim yang hebat dan saya tidak lantas beranggapan bahwa mereka favorit. Besok, kami bertanding dengan 11 pemain, dan masing-masing mulai dengan skor 0-0."

"Saya tidak beranggapan bahwa Spanyol akan mengawal secara khusus pemain seperti (Marco) Verratti. Kami akan bermain sebagai tim yang mengandalkan kolektivitas."

"Para pemain siap berkontribusi semaksimal mungkin bagi tim. Tidak ada keraguan sedikit pun dalam pikiran dan hati saya. Kami punya kemampuan taktik dan sumberdaya pemain yang memadai."

"Saya mengatakan kami mampu mewujudkan impian. Saya tidak ingin pernah bicara soal nomor-nomor, posisi-posisi atau peringkat. Mencapai final adalah wujud dari mimpi kami sejak babak kualifikasi."

Julen Lopetegui (Spanyol U-21):

"Italia tim yang sulit dikalahkan. Kualitas pertahanan mereka sungguh luar biasa, dengan didukung kekuatan fisik dan racikan taktik yang seksama. Kami terus menjalin kerjasama sebagai sebuah tim, meski masing-masing individu penting juga."

"Italia juga bukan tim yang hanya mengandalkan pertahanan. Mereka hebat dan cepat dalam menyusun serangan untuk membuka peluang mencetak gol. Mereka terdiri dari sejumlah pemain yang kuat dalam bertahan dan hebat dalam menyerang."

"Kami tengah berpikir mengenai diri sendiri, tidak melulu mengenai Italia. Kami menghormati Italia. Mereka juga punya pelatih hebat. Laga ini bakal berlangsung sengit dan menarik."

Hasil pertandingan babak penyisihan grup:

Ingris 0-1 Italia (Insigne 79)
Italia 4-0 Israel (Saponara 18, Gabbiadini 42 53, Florenzi 71)
Norwegia 1-1 Italia (Strandberg 90pen; Bertolacci 90+4)

Hasil laga semi-final:
Italia 1-0 Belanda (Borini 79)
Susunan pemain: Bardi (penjaga gawang); Donati, Bianchetti, Caldirola, Regini; Florenzi, Rossi (Crimi 90+2), Verratti, Insigne (Sansone 85); Borini, Immobile (Gabbiadini 63).

Hasil pertandingan babak penyisihan grup:
Spanyol 1-0 Rusia (Morata 82)
Jerman  0-1 Spanyol (Morata 86)
Spanyol 3-0 Belanda (Morata 26, Isco 32, Álvaro Vázquez 90+1)

Hasil pertandingan Semi-final:
Spanyol 3-0 Norwegia (Rodrigo 45+1, Isco 87, Morata 90+3)
De Gea; Montoya, Bartra, Iñigo Martínez, Moreno; Thiago, Illarramendi, Koke; Tello (Muniain 74), Rodrigo (Morata 59), Isco (Sarabia 89).

Sejarah hasil laga final U-21: 
* 2011 : Swiss 0-2 Spanyol
* 2009 : Jerman 4-0 Inggris
* 2007 : Belanda 4-1 Serbia
* 2006 : Belanda 3-0 Ukraina
* 2004 : Italia 3-0 Serbia-Montenegro

Warta masing-masing tim:

*Sergio Canales pulang kandang setelah mengalami cedera hamstring ketika melawan Rusia pada 6 Juni. Ignacio Camacho belum bisa tampil karena mengalami cedera engkel. "Kami akan melihat kondisi dia dengan seksama, meski kami tetap optimistis," kata Lopetegui.

*Pelatih Spanyol ini kini menghadapi dilema dalam memasang pemain depan, antara Alvaro Morata atau Rodrigo yang kerapkali menjadi starter. "Kami tidak berpikir memasang Alvaro Morata, meski masih ada pemain lain yang dapat tampil bertanding," katanya.

*Masih diliputi tanda tanya, apakah Mengia menurunkan Fausto Rossi dan Ciro Immobile? Italia memerlukan pemain depan yang siap bertarung melawan lini belakang Spanyol.

*Diharapkan bahwa Allesandro Florenzi akan menempati posisi sayap kanan. Ia siap bahu membahu merobek pertahanan Spanyol bersama dengan Riccardo Saponara atau Nicola Sansone.

*Spanyol tidak terkalahkan dalam 25 pertandingan. Kemenangan di ajang Piala Eropa U-21 melengkapi sukses La Furia Roja di Benua Biru.

*Thiago Alcantara, yang membela Spanyol, lahir di Italia dari ayah bernama Mazinho.

Prakiraan susunan pemain:

Italia U-21 (4-3-3):
Bardi (penjaga gawang), Regini, Caldirola, Capuano, Donati, Bertolacci, Verratti, Florenzi, Gabbiadini, Insigne, Borini

Spanyol U-21 (4-3-3):  
De Gea (penjaga gawang), Montoya, Bartra, Martinez, Moreno, Sarabia, Isco, Thiago, Tello, Rodrigo, Morata        
Prediksi hasil laga (Goal,com)
* Spanyol U-21 menang (54 persen)
* Italia U-21 menang (38,1 persen)
* Italia U-21 imbang dengan Spanyol U-21 (7 persen)
 
Prediksi tiga besar:
* Italia U-21 1-2 Spanyol U-21 (15,61 persen)
* Italia U-21 2-1 Spanyol U-21 (15,61 persen)
* Italia U-21 1-3 Spanyol U-21 (13,64 persen)

Head to Head
Laga persahabatan (FR) 13 Nov 2012     Italia U-21 1 - Spanyol U-21 3     

Lima laga terakhir:     

Italia U-21
15 Juni 2013    Italia U-21 1 - Belanda U-21 0    EU21
11 Juni 2013    Norwegia U-21 1 - Italia U-21 1    EU21
8 Jun 2013    Italia U-21 4 - Israel U-21 0    EU21
5 Jun 2013    Inggris U-21 0 - Italia U-21 1    EU21
13 Nov 2012    Italia U-21 1 - Spanyol U-21 3    FR

Spanyol U-21
15 Juni 2013    Spanyol U-21 3 - Norwegia U-21 0    EU21
12 Jun 2013    Spanyol U-21 3 - Belanda U-21 0    EU21
9 Jun 2013    Jerman U-21 0 - Spanyol U-21 1    EU21
6 Jun 2013    Spanyol U-21 1 - Rusia U-21 0     EU21
13 Nov 2012    Italia U-21 1 - Spanyol U-21 3                    FR

Narasi laga:

Kedua tim terbaik di Eropa ini bakal tampil "all out", meski tidak tertutup kemungkinan kedua tim tampil berhati-hati juga. Spanyol lebih berada di atas angin dengan empat kemenangan di babak penyisihan grup.

Spanyol tampil dengan formasi dasar tiki-taka meski mereka menghadapi lini pertahanan Italia yang kokoh.   

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013