Medan (ANTARA News) - Balai Besar Jalan Nasional I (BBJN I) memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan di lintas barat dan lintas tengah Sumatera Utara yang lebih banyak mengalami kerusakan.

Dalam rapat dengar pendapat dengan komisi D DPRD Sumut di Medan, Rabu, Kepala Balai Besar Jalan Nasional I, Wijaya Seta mengatakan, dari 381,86 km jalan di lintas barat, kondisi yang baik hanya 127,94 km atau 33,51 persen.

Sedangkan jalan lintas tengah yang memiliki panjang 510,21 km, kondisi yang baik hanya 222,95 km atau 43,7 persen.

Untuk tahun 2013, pembangunan dan perbaikan jalan tersebut dilakukan untuk ruas jalan dari kawasan Kabanjahe, Kabupaten Karo menuju kawasan Kutabuluh hingga Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.

Dengan biaya Rp280 miliar, pembangunan dan perbaikan jalan tersebut dilakukan dengan dua paket dengan jangka waktu sekitar dua tahun (multiyears).

Demikian juga dengan pembangunan jalan dari kawasan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan menuju Tabuyung dan Natal di Kabupaten Mandailing Natal.

Dengan panjang 43 km, pembangunan dan perbaikan jalan di kawasan lintas tengah tersebut akan menghabiskan dana sekitar Rp150 miliar.

Untuk lintas timur, kondisi jalannya lebih bagus karena tercatat sepanjang 449,53 km atau 72,72 persen dari 618,18 km yang ada di jalur tersebut.

Anggota Komisi D DPRD Sumut Analisman Zalukhu mengharapkan Balai Besar Jalan Nasional I memasukkan kawasan Kepulauan Nias sebagai salah satu nomenklatur jalur transportasi.

Selama ini, Kepulauan Nias sering dimasukkan dalam jalur lintas barat karena berdekatan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Padahal, Kepulauan Nias yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota tersebut berada di pulau tersendiri dan harus ditempuh dengan menyeberangi lautan.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013