Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia menyatakan pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Zainul Arifin alias Arif Petak (34) adalah sosok yang sudah mempersiapkan diri menjadi  "pengantin" atau orang yang melakukan aksi bom bunuh diri.

"Yang bersangkutan sempat utarakan diri ke salah satu tersangka yang sudah ditangkap, yaitu Baharudin Ahmad alias Umar alias Mus`ap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.

Boy mengatakan polisi tengah menyelidiki cara Arif Petak bisa sampai di Poso dari Lamongan, Jawa Timur, dan mencari tahu sudah berapa lama dia berada di Poso.

Boy juga menjelaskan pihaknya terus mengembangkan jaringan yang terlibat Zainul Arifin.

"Tentu kita yakin yang bersangkutan tidak mungkin sendiri, ada yang merekrut dia hingga dia ikut ini, beri bantuan, kita sedang dalami, untuk juga mengetahui kronologis tibanya mereka di Poso. Penyelidikan arahnya ke sana," tuturnya.

Kepolisian akhirnya bisa mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, atas nama Zainal Arifin (34) alias Arif Petak, asal Lamongan, Jawa Timur.

Proses pemeriksaan sampel darah pembanding sebelumnya telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Namun, sampel darah itu ternyata negatif atau tidak cocok dengan sampel darah (DNA) pelaku.

Insiden bom bunuh diri itu sebelumnya terjadi pada Senin  3 Juni sekitar pukul 07.55 WITA.

Saat itu seorang pria pengendara sepeda motor menerobos pintu jaga polisi di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, dan beberapa saat kemudian bom meledak.

Tidak ada anggota polisi yang terluka. Akan tetapi, satu orang pekerja bangunan terluka karena berada di dekat lokasi pemboman.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013