Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan banyak pangan jajanan anak Sekolah Dasar yang tidak higienis.

"Berdasarkan hasil pengawasan, sekitar 40 hingga 44 persen jajanan anak sekolah, terutama SD, tidak memenuhi syarat, salah satunya disebabkan kurangnya higienitas kantin," kata Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM  Roy A. Sparringa di Jakarta, Kamis.

Padahal kualitas pangan jajanan yang rendah dapat memperburuk status gizi anak sekolah akibat asupan gizi terganggu. Sayangnya, minat anak untuk jajan begitu tinggi.

Hasil monitoring BPOM menunjukkan 48 persen siswa SD mengaku sering jajan, sementara 51 persen lain mengaku kadang-kadang saja, dan hanya satu persen yang mengaku tidak pernah jajan.

"Idealnya, jajanan anak sekolah haruslah aman dari cemaran merugikan, bermutu dan memenuhi kriteria keamanan pangan dan kandungan gizi," kata Roy.

Pakar kesehatan masyarakat yang aktif bekerja pada Kementerian Kesehatan, Nurrahmiati, mengatakan bahwa bahan jajanan anak sekolah, terutama SD, harus aman, higienis dan terjaga sanitasinya.

"Kalau tidak, dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, disentri, thypus, dan keracunan yang disebabkan oleh berbagai jenis virus dan bakteri," kata Nurrahmiati.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013