Tapi kalau terlambat instruksinya, otomatis kita naikkin (tarifnya)"
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah sopir mikrolet di Terminal Senen mengaku tak berharap banyak akan adanya Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikkan BBM yang diumumkan Jumat malam.

"Kita sih tidak berharap banyak lah. Belum ngambilnya kemana, ribet. Mending narik aja yang jelas," kata sopir mikrolet A01 jurusan Kampung Melayu-Senen, Udin (27), di Jakarta, malam.

Dia mengaku informasi dan sosialisai mengenai BLSM perlu ditingkatkan karena belum banyak yang mengetahui terkait teknis dan mekanisme penyaluran bantuan tersebut.

Terkait kenaikkan BBM, dia mengaku tidak akan buru-buru menaikkan tarif karena menunggu instruksi dari Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) DKI Jakarta. "Tapi kalau terlambat instruksinya, otomatis kita naikkin (tarifnya)," katanya.

Sementara itu, Yuliasmen (49) berharap kenaikkan BBM bersubsidi tidak berlaku untuk angkutan umum, seperti mikrolet.

"Yang dinaikkin yang mobil-mobil pribadi aja, ini kan angkot buat umum kalau bisa sih jangan dinaikkin," katanya.

Dia juga mengaku akan menaikkan tarif usai pengumuman kenaikkan BBM bersubsidi oleh pemerintah. "Kalau gak dinaikkin, rugi kita," katanya.

Terkait BLSM, Yuliasmen mengaku belum mengetahui akan adanya bantuan tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengumumkan kenaikkan harga BBM bersubsidi dari Rp4.500 per liter menjadi Rp6.500 untuk premium, sementara itu untuk solar naik dari
Rp4.500 menjadi Rp5.500.

BLSM siap ditransferkan kepada 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) sehari setelah pengumuman kenaikan harga BBM, yaitu pada Sabtu (22/6) besok di 14 kota besar.

Pewarta:
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013