Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengharapkan pembahasan produk kelapa sawit tidak dijadikan satu-satunya tolak ukur kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Bali Oktober mendatang.

"Pembahasan-pembahasan di APEC tidak hanya terkait isu lingkungan dari laporan Environmental Protection Agency (EPA) terutama terhadap kelapa sawit Indonesia," kata Gita dalam pembukaan Focus Group Discussion Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta, Senin.

Pemerintah Indonesia telah berhasil memasukkan isu mengenai produk kelapa sawit menjadi agenda pembahasan utama dalam KTT APEC mendatang, terutama terhadap kelapa sawit Indonesia.

Mendag mengatakan tiga topik utama yang juga dibahas dalam KTT APEC yaitu perluasan akses financial bagi masyarakat (financial inclusion), peningkatan kapasitas kerjasama perdagangan jasa (supply side), dan peningkatan konektivitas (connectivity).

Peningkatan perekonomian negara-negara anggota APEC, lanjut Gita, akan menjadi lokomotif ekonomi dunia menyusul krisis ekonomi yang masih terjadi di Eropa dan pemulihan ekonomi AS.

"Pemanfaatan APEC bukan hanya tempat berbasis produksi, tapi juga konsumsi terutama Indonesia," kata Gita.

Sebelumnya, Gita mengatakan EPA akan melakukan kajian produk kelapa sawit agar masuk dalam daftar produk ramah lingkungan.

EPA, menurut Gita, akan mengeluarkan kesimpulan pada akhir Juli mendatang dan diharapkan akan memberikan gambaran emisi karbon di Indonesia tidak separah yang dipikirkan selama ini.

(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013