Kejadiannya saat itu juga malam hari dan dalam keadaan sepi,"
Palu (ANTARA News) - Polisi mengaku kesulitan mengungkap pelaku penembakan Pimpinan Cabang BRI Kota Palu, Edison Tampubolon, pada akhir Mei 2013 karena minimnya keterangan saksi.

"Kejadiannya saat itu juga malam hari dan dalam keadaan sepi," kata Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto di Palu, Sabtu.

Saat ini saksi yang telah diperiksa sekitar lima orang, yakni sopir korban, penjaga rumah dinas pimpinan BRI itu, dan korban sendiri.

Sementara itu, pelaku penembakan yang berjumlah lebih dari dua orang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Pelaku penembakan saat itu menggunakan penutup muka sehingga susah dikenali.

Pelaku juga menggunakan mobil dengan tanda plat nomor kendaraan palsu sehingga membuat polisi semakin kesulitan mengungkap identitas mereka.

Namun demikian, kata Ari Dono, pihaknya tetap terus melakukan penyelidikan kasus tersebut.

Agus Zakaria, sopir korban sekaligus saksi dalam kasus tersebut menuturkan kejadian penembakan itu berlangsung cepat, kurang dari satu menit.

Pelaku penembakan yang mengendarai mobil tiba-tiba berhenti di depan sedan yang dikendarai Agus dan Pimpinan Cabang BRI Palu, Edison Tampubolon.

Dua orang kemudian turun dari kendaraan dan mendatangi Edison yang sedang duduk di dalam mobil.

"Mungkin bapak (Edison) mengira dua orang itu akan bertanya baik-baik sehingga kaca pintu dibuka. Namun tiba-tiba mereka menembak," katanya.

Dua orang yang mengenakan penutup muka itu kemudian kabur setelah melakukan aksinya tanpa mengambil barang berharga dari dalam mobil berplat nomor DN-8-RI.

Edison mengalami luka tembak di pipi, tangan, dan dada. Meski telah diberondong tembakan, kondisi korban kemudian berhasil membaik.

(R026/T007)

Pewarta: Riski Maruto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013