Pekanbaru (ANTARA News) - Harga telur ayam ras yang dijual para pedangang telur di Kota Pekanbaru, Riau, mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per papan berisi 30 butir akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Saat ini kami jual telur ayam ras yang paling besar di harga Rp35.000 per papan dari sebelumnya Rp30.000 untuk satu papan," kata Hendri (35), pedagang telur di Pasar Pusat, Pekanbaru, Sabtu.

Kemudian, lanjutnya, untuk telur dengan ukuran sedang dijual seharga Rp33.000 per papan, sedangkan sebelumnya dijual dengan harga Rp28.000 untuk satu papan.

Sedangkan telur ayam ras dengan ukuran yang kecil dijual seharga Rp32.000 per papan, dari sebelumnya dijual pada harga Rp27.000 untuk satu papan.

Kenaikan harga telur telah dimulai dari pemerintah memberikan sinyal akan menaikan harga BBM bersusidi, kemudian berlanjut setelah pemerintah menaikan BBM bersubsidi pada pekan lalu.

"Menjelang puasa Ramadhan seperti harga telur tidak naik dan kondisi harga telur dalam dua hari terakhir sudah stabil. Kecuali nanti menjelang lebaran, itupun dengan catatan pasokan lancar," ucapnya.

Hal yang sama juga diutarakan Awaluddin Koto, pedagang telur di Pasar Pagi Arengka. "Kalau telur ayam ras selalu naik tiap tahun, beda dengan telur ayam kampung," katanya.

Saat ini dia menjual ayam kampung di harga Rp34.000 per papan atau turun dari sebelumnya di harga yang berkisar antara Rp35.000 sampai Rp36.000 untuk setiap papan.

"Telur ayam kampung bisa naik turun tergantung stok ditingkat distributor, kalau telur ayam ras tiap tahun selalu naik dan tidak pernah turun. Namun permintaan masyarakat akan telur ayam ras meningkat terus setiap tahun," ucapnya.

Dia mengaku bisa menjual telur ayam ras sekitar 50 papan per hari, sedangkan telur ayam kampung di bawah lima papan dalam satu hari.
(M046/M027)

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013