... peroleh informasi dari janda-janda mereka tentang pembunuhan kedua pemimpin gerilyawan itu... "
Mogadishu, Somalia (ANTARA News) - Kelompok garis keras Shebab membunuh dua komandan penting mereka, satu yang kepalanya dihargai lima juta dolar oleh Amerika Serikat, kata kelompok itu Sabtu.

"Kami memperoleh informasi dari janda-janda mereka tentang pembunuhan kedua pemimpin gerilyawan itu, karena mereka itu mengenakan pakaian berkabung," kata juru bicara Shebab, Abdulaziz Abu Musab, kepada AFP.

Kedua komandan itu adalah pendiri kelompok Islam itu, termasuk yang dicari Amerika Serikat, Ibrahim Haji Jama Mead, yang dikenal dengan nama panggilannya Al-Afghani "Afghanistan"-- karena berlatih dan berperang dengan gerilyawan Islam di sana.

Washington menawarkan hadiah lima juta dolar bagi siapa yang dapat menangkap Afghani, yang menentang komando pemimpin Shebab Ahmed Abdi Godane.

Godane, yang AS sediakan hadiah tujuh juta dolar bagi siapa yang dapat menangkapnya , awal bulan ini memerintahkah penangkapan Afghani dan setidaknya 12 pemimpin lainnya, kata sumber-sumber keamanan.

Para petempur Shebab juga membunuh Abul Hamid Hashi Plhayi, yang diangkat sebagai komandan senior lainnya dan salah seorang pendiri kelompok itu.

Pembunuhan-pembunuhan itu menunjukkan terjadi perpecahan dalam pemberontakan yang telah berlangsung lama untuk menggulingkan pemerintah yang didukung internasional. Tetapi juga tanda usaha-usaha Godane untuk membersihkan opoisi terhadap komandonya dan memperkuat kepemimpinannya yang lebih radikal.

Para anggota keluarga-- termasuk saudara perempuan Afghani mengatakan mereka menahan dan kemudian membunuh, tetapi Shebab mengatakan mereka tewas dalam satu baku tembak.

"Kami membantah laporan-laporan, orang-orang itu dibunuh setelah ditangkap," kata Musab kepada AFP.

"Kedua pria itu tewas dalam baku tembak ketika mereka menolak ditahan atas perintah pengadilan."

Shebab Somalia pecah dalam berbagai faksi yang berseteru, beberapa di antara mereka berdasarkan garis-garis suku dan yang lainnya berdasarkan ideologi.

Beberapa di antaranya lebih tertarik pada agenda nasionalis untuk menyingkirkan pasukan asing dari Somalia, sementara yang lainnya -- termasuk Godane - lebih berambisi pada jihad internasional.

Akan tetapi, kendatipun mereka berbeda aliran, para pengamat mengatakan mereka tetap satu kekuatan berbahaya dan berpengaruh.

(H-AK)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013