Kairo (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengimbau kepada seluruh warga negara Indonesia untuk waspada pasca-ultimatum militer Mesir menyangkut keamanan di negara itu.

"KBRI meminta semua WNI untuk tenang dan tetap waspada karena ketegangan politik meningkat pasca-ultimatum militer," kata Kepada Fungsi Penerangan, Sosial Politik KBRI Kairo, Dahlia Kusuma Dewi kepada ANTARA di Kairo, Selasa.

Kendati demikian, Kantor KBRI tetap buka dan beraktivitas seperti biasa, kata Dahlia.

Menurut dia, KBRI saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Mesir untuk memberi perlindungan terhadap semua WNI.

Jumlah WNI di Mesir berkisar 5.000 orang, sebagian besar mahasiswa yang tersebar di sejumlah provonsi di Mesir selain di kota Kairo.

Imbauan KBRI tersebut terkait dengan ultimatum militer Mesir yang memberi waktu 48 jam sejak Senin (1/7) malam kepada semua kekuatan politik untuk memecahkan krisis sesuai dengan tuntutan rakyat.

Ultimatum militer yang diumumkan lewat televisi itu antara lain menyebutkan bahwa militer tidak terlibat dalam kekisruhan politik saat ini, namun bertanggung jawab atas keamanan negara.

Pesawat tempur dan helikopter militer intensif memantau situasi di udara Kairo.

Sementara itu, di enam menteri dilaporkan mengajukan pengunduran diri mencakup Menteri Luar Negeri, Menteri Komunikasi, Urusan Parlemen, pariwisata, komunikasi dan lingkungan hidup.

Kubu pendukung Presiden Moursi masih bertahan di Bundaran Masjid Rabiah Adawiyah, Kairo timur, sementara kubu anti-Moursi juga masih bertahan di Bundaran Tahirir, pusat kota Kairo.

Kedua kubu berseberangan itu melancarkan demo besar sejak Minggu (30/6).

Suasana jalan-jalan di kota Kairo tampak lengang pada Selasa pagi. Kantor-kantor pemerintah, bank dan toko-toko masih tutup sejak demo besar pada Minggu (30/6).


Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013