...tidak sedikit pedagang yang terpaksa menjual harga di bawah modal
Bandung (ANTARA News) - Pedagang ayam yang tergabung dalam Persatuan Pasar dan Warung Tradisional (Pesat) Jawa Barat berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Kamis, mereka mengancam akan mogok berjualan karena tingginya harga daging ayam potong di Provinsi Jabar.

Ketua Divisi Penugasan Pesat Jawa Barat Yoyo Sutoyo mengatakan, para pedagang daging ayam saat ini telah merugi akibat tingginya harga daging ayam menjelang bulan suci Ramadhan.

"Bahkan tidak sedikit pedagang yang terpaksa menjual harga di bawah modal. Harga saat ini di pasaran ada yang mencapai Rp35.000 hingga Rp40.000," kata Yoyo.

Menurut dia, melambungnya harga daging ayam saat ini dikarenakan tingginya harga jual dari peternak. Peternak menjual ayam kepada bandar seharga Rp20.500 per kilogramnya padahal berdasarkan kontrak yang telah disepakati seharusnya peternak menjual dengan harga Rp15.000.

Oleh karena itu, kata dia, bandar daging ayam pun terpaksa menaikan harga jual kepada pedagang.

"Jadinya harga jual dari bandar ke kami pun ikut tinggi. Dampaknya para pedagang mengaku terpaksa menaikan harga jual ke masyarakat. Sehingga kami merugi, sampai banyak yang nombok, karena menjual di bawah harga modal, dan penjualan menurun 50 persen," katanya.

Ia menuturkan sebagai ujung tombak pemasaran maka tidak sepantasnya pedagang mengalami kerugian seperti itu karenanya ia meminta pemerintah segera turun tangan mengatasi permasalahan ini.

"Kami menuntut agar pemerintah segera menormalkan kembali harga jual ayam potong. Harga jual saat ini dirasa tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan pedagang. Sudah sebulan ini kami kelabakan. Padahal Jawa Barat ini kan sentra ayam, tapi kenapa harganya bisa tinggi," katanya.

Ia menambahkan, hari ini sekitar 5.000 pedagang ayam di Bandung Raya akan mogok berjualan sebagai bentuk ungkapan kekecewaannya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013