Beijing (ANTARA News) - China masih akan menghadapi hujan badai di utara dan gelombang panas di sebagian selatan negara tersebut, demikian disampaikan Pusat Nasional Meteorologi China.

Pernyataan tertulis yang diterima Antara di Beijing, Selasa, menyebutkan, hujan badai akan melanda sebagian besar utara, barat, timur laut China, bagian timur Tibet, bagian barat dan selatan Yunnan, dan lembah Sichuan.

Begitu pun dengan bagian utara dan barat daya Provinsi Shaanxi, serta selatan Provinsi Liaoning yang diperkirakan akan mengalami curah hujan lebih dari 180 milimeter per hari.

Pusat Nasional Meteorologi China memperingatkan warga untuk berhati-hati dan mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana banjir, tanah longsor dan hujan es bercampur badai.

Sejak pertengahan pekan lalu, tercatat 33 orang meninggal dunia dan 14 lainnya masih hilang akibat cuaca yang kurang bersahabat di beberapa wilayah China.

Otoritas cuaca juga mengingatkan agar warga China, khususnya di belahan selatan dan sepanjang Sungai Yangtze untuk mewaspadai gelombang panas selama musim panas.

Suhu diperkirakan akan meningkat dari 35 derajat Celcius di bagian selatan sungai tersebut, termasuk di bagian utara China Selatan. Kondisi itu masih akan terjadi hingga satu pekan mendatang.

Darurat

Pemerintah Kota Beijing telah menyiapkan langkah darurat untuk mengantisipasi dampak hujan badai disertai kilat, yang telah melanda kota tersebut sejak sepekan lalu.

Biro Meteorologi Beijing menyatakan hujan deras masih akan terjadi dan diperkirakan bencana geologis akan meningkat utamanya di bagian selatan kota.

Pusat pengendalian banjir setempat juga telah menyiapkan beberapa langkah antisipatif, serta langkah-langkah pencegahan dengan melakukan pengawasan di beberapa titik rawan banjir dan longsor.

Dalam 24 jam mendatang curah hujan di Beijing diperkirakan akan mencapai 200 milimeter, demikian Biro Meteorologi Beijing.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013