Teheran (ANTARA News) - Percaya atau tidak, stroberi bukanlah  berry sebenarnya  tapi sejenis mawar. Selama ribuan tahun, stroberi dianggap sebagai obat.

Seperti dilaporkan  kantor berita Iran, Fars, di beberapa kebudayaan, stroberi melambangkan cinta dan sensualitas bahkan dianggap memiliki khasiat afrodisiak atau zat kimia yg digunakan untuk merangsang daya seksual.

Secara medis, stroberi dianggap memiliki sifat pembersihan, karena kombinasi dari laksatif dan aksi diuretik.. Buah ini juga digunakan untuk membersihkan darah.

Stroberi juga dipercaya bisa memberi efek menenangkan kulit dan sangat bermanfaat mengobati kulit terbakar, peradangan dan gigitan serangga.

Stroberi dianggap  makanan super karena penuh gizi, kaya vitamin A dan C, kaya zat besi serta mineral, magnesium, kalium dan kalsium.

Bahkan, karena kandungan vitamin C yang sangat tinggi, zat besi pada stroberi dapat diserap dengan sangat baik sehingga bagus untuk pencegahan dan pengobatan anemia dan kelelahan.

Stroberi mengandung lebih banyak vitamin C dibandingkan jeruk. Dan hanya mengandung 27 kalori dalam 100 gram stroberi, benar-benar tanpa lemak.

Oleh karena itu stroberi bisa jadi kudapan yang cocok untuk diet, asal  tanpa tambahan krim.

Stroberi mengandung zat yang disebut asam ellagic, yang dapat membantu melawan kanker dan penyakit degeneratif, sedangkan vitamin A dan C membantu menghentikan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Stroberi juga kaya pektin serat larut, yang membantu dalam penghapusan kolesterol. Hal ini dikombinasikan dengan sifat antioksidan yang kuat, membuat mereka sangat efektif untuk penyakit jantung dan peredaran darah.

reaksi alergi
Ada mitos yang populer bahwa orang dengan arthritis harus menghindari stroberi karena mereka bersifat asam, tapi nyatanya stroberi mampu menghilangkan asam urat.

Namun tetap saja ada kerugian mengonsumsi stroberi terutama bagi beberapa orang yang rentan menderita reaksi alergi. Mereka bisa mengalami gatal-gatal dan pembengkakan di mulut dan tenggorokan.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa protein yang bertanggung jawab atas alergi ini adalah yang berhubungan dengan warna merah buah tersebut.

Ketika membeli stroberi, pilihlah buah yang masih mulus tanpa memar dengan daun hijau yang segar. Jika daun tersebut telah tercabut maka enzim penghancur vitamin C segera diaktifkan.


Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013