Pasar jangan 'dikebiri.' Biarkan berlaku mekanisme pasar, karena pasar tidak bisa dibohongi.
Osaka (ANTARA News) - Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengusulkan agar pemerintah mengikuti mekanisme pasar untuk menjaga harga bahan makanan pokok tidak melambung tinggi.

"Pasar jangan 'dikebiri.' Biarkan berlaku mekanisme pasar, karena pasar tidak bisa dibohongi," ujarnya di sela-sela kunjungan ke Osaka, Jepang, Rabu.

Hal itu dikemukakannya saat menanggapi pertanyaan mengenai kenaikan harga kebutuhan pokok yang cenderung melambung pada saat bulan puasa dan Lebaran. Faisal percaya mekanisme pasar akan membuat harga menjadi seimbang antara permintaan dan penawaran.

"Pasar tidak bisa dibohongi. Tidak ada pasokan cukup, jika kenyataannya harga melambung tinggi," ujarnya.

Pelaku pasar, lanjut dia, akan langsung mengkoreksi pasar yang harganya naik dengan meningkatkan pasokan. "Tugas pemerintah membantu agar pengusaha bisa melakukan tugasnya dengan baik, jangan menahan dengan mengatur pasar," katanya.

Selain itu memperkuat institusi pasar yang mampu mengeleminasi maraknya pemburu rente.

Faisal yakin dengan demikian harga yang selalu melonjak menjelang dan saat puasa dan lebaran, tidak akan terjadi, karena pelaku usaha akan mengantisipasi dengan peningkatan stok.

Ia menilai ketika suatu barang diatur dengan tata niaga, maka harga akan menjadi mahal, karena mekanisme pasar tidak berlaku. "Yang ada dengan tata niaga adalah bagi-bagi izin impor untuk kepentingan (politik) tertentu," ujarnya.

Menanggapi pertanyaan bahwa tata niaga komoditas pangan untuk melindungi petani, Faisal meyakini produk pertanian Indonesia akan mampu bersaing menghadapi produk impor, karena dari sisi jarak dekat.

"Yang membuat mahal produk pertanian kita adalah logistik, itu yang harus dibenahi," ujar mantan calon gubernur DKI Jakarta itu.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013