PT Arun layak dijadikan kilang BBM..."
Banda Aceh (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sinyal positif terhadap rencana PT Arun menjadikan perusahaan tersebut sebagai kilang bahan bakar minyak (BBM).

Hal tersebut diungkapkan Presiden Direktur PT Arun, Ikbal Hasan Saleh, saat mempresentasikan program PT Arun di hadapan Presiden dan sejumlah menteri di kediaman tamu PT Arun, sebelum menjelang Shalat Tarawih, Selasa malam (9/7).

Ikbal Hasan dalam keterangan persnya di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan bahwa dalam presentasi di hadapan Presiden, pihaknya mengharapkan kepada pemerintah menjadikan PT Arun sebagai salah satu kilang BBM.

Dengan demikian, ia menilai, gagasan itu sejalan dengan kebijakan pemerintah merencanakan membangun tiga kilang BBM di wilayah Indonesia, dan salah satunya diharapkan dapat dibangun di Aceh, yakni di PT Arun.

Terkait harapan tersebut, menurut Ikbal, Presiden menaruh perhatian besar dan mendukung, serta akan membawa masalah ke sidang kabinet untuk dibahas kelanjutannya.

"Presiden mendukung apa yang kami paparkan terhadap keberadaan kilang Arun untuk dijadikan sebagai salah satu kilang BBM di Indonesia. PT Arun layak dijadikan kilang BBM karena didukung beberapa faktor yang tidak dimiliki daerah lain," katanya.

Kelebihan itu, menurut dia, antara lain lokasi strategis berada jalur perairan internasional, sehingga mudah untuk arus lalu lintas kapal. Kapal dari timur tengah melewati perairan Aceh, baru menuju ke Selat Malaka, begitu juga sebaliknya.

Namun, ia menilai, apabila Selat Malaka mengalami krisis, maka perairan Aceh akan sangat diuntungkan.

Selain itu, ia mengemukakan, lahan dan rangka teknologi sudah dimiliki oleh PT Arun. Begitu juga dengan pelabuhan yang memiliki kedalaman sampai 40 meter.

"Jika PT Arun dijadikan kilang BBM, maka tidak perlu lagi dilakukan proses pembersihan lahan, pembebasan lahan dan juga pengerukan pelabuhan. Semua fasilitas tersebut sudah dimiliki PT Arun," demikian Ikbal Hasan.
(T.KR.HSA)

Pewarta: M. Haris SA
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013