...banyak yang gagal panen..."
Bekasi (Antara) - Harga penganan timun suri di Kota Bekasi, Jawa Barat, melonjak hingga dua kali lipat dari harga normal selama Ramadan akibat minimnya pasokan dari daerah penghasil.

"Baru Ramadan kali ini saya jual timun suri Rp8.000 per kilogram, padahal sebelumnya paling mahal hanya Rp4.000 per kilogram," ujar Marullah (45), pedagang yang menjajakan timun suri di Jalan Kartini, Bekasi Timur, Rabu.

Menurutnya, Ramadan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebab timun suri yang identik menjadi buah khas Ramadan menjadi sulit untuk ditemukan.

Dirinya menduga, langkanya buah tersebut diakibatkan sejumlah daerah pemasok mengalami gagal panen.

"Biasanya saya ambil barang dari petani di Kampung Gabus, Kabupaten Bekasi. Namun mereka banyak yang gagal panen," katanya.

Kegagalan panen tersebut, kata dia, diakibatkan tingginya curah hujan yang yang terjadi sejak Januari lalu di sekitar Bekasi. "Padahal untuk menumbuhkan timun suri yang bagus, cuaca panas merupakan faktor utama penentunya," kata dia.

Akibat tak mendapat pasokan dari Kampung Gabus, pria warga asli Kota Bekasi itu sampai harus mencari timun suri hingga ke Karawang.

"Di Karawang saya dapat tiga ton timun suri untuk dijual bersama anggota keluarga lainnya di sejumlah lokasi di Bekasi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013