Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan perolehan tahun lalu
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mampu membukukan transaksi senilai 43,1 juta dolar AS selama mengikuti pameran dagang internasional "My Karachi Oasis of Harmony 2013" di Kota Karachi, Pakistan, 5-7 Juli 2013.

Dari laporan yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis menyebutkan, transaksi senilai tersebut terdiri atas perolehan langsung saat pameran sekitar 3,15 juta dolar AS dan dalam bentuk order sekitar 40 juta dolar AS.

Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan Parluhutan Tado Sianturi menyatakan, transaksi yang diperoleh Indonesia dalam pameran tersebut sangat membanggakan.

"Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan perolehan tahun lalu," ucapnya.

Menurut dia, peserta pameran dagang dari Indonesia kali ini sekitar 20 UKM yang bergerak dalam usaha garmen, kerajinan, dan makanan.

"Peserta kali ini merupakan yang terbanyak sejak Indonesia mengikuti ajang pameran yang digelar setiap tahun ini," tuturnya.

Dia menyatakan, pada tahun-tahun lalu, jumlah pelaku usaha yang mengikuti pameran "My Karachi Oasis of Harmony" hanya sekitar 10 hingga 12 UKM.

Beberapa komoditas dari Indonesia yang dipamerkan kali ini antara lain batik besurek dari Bengkulu, kopi luwak dari Kabupaten Kepahyang Bengkulu, kue lapis legit asal Bandung, pupuk organik dari Pekalongan, boneka "Horta", boneka terbuat dari serbuk kayu yang bisa tumbuh rumput, serta produk-produk herbal lainnya.

Senada dengan itu, Konjen RI untuk Karachi Rossalis R Adenan menyatakan, perolehan tersebut menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam pameran dagang tahunan yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karachi.

Menurut dia, perolehan transaksi tahun ini lebih besar dibandingkan 2012, begitu juga jumlah peserta asal Indonesia yang mengikuti pameran yang diselenggarakan di Karachi Expo Centre tersebut.

"Ini sangat berhasil. Perolehannya sangat luar biasa. Diharapkan banyak memberikan dampak untuk bisnis ke depannya," tukasnya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013