Sehingga yang berkembang paham kapitalis,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan saat ini koperasi sudah mulai disepelekan dan ditinggalkan oleh elit karena gerakan koperasi dianggap kekiri-kirian dan sosialis.

"Sehingga yang berkembang paham kapitalis," kata Prabowo saat peluncuran (kembali) buku Sepuluh Tahun Koperasi (1930--1940) karya RM Margono Djojohadikusumo, di Jakarta, Jumat.

Prabowo tidak melarang perusahaaan swasta untuk maju namun koperasi jangan ditinggalkan bahkan perlu ditingkatkan karena koperasi adalah salah satu alat untuk meningkatkan ekonomi rakyat.

Padahal, katanya, di negara maju dan kapitalispun, koperasi diperhatikan dan berperan besar dalam perekonomian mereka.

Pada acara yang juga dihadiri dua mantan Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah dan Darmin Nasution itu, Prabowo mengingatkan bahwa dahulu koperasi juga menjadi alat perjuangan rakyat.

Koperasi, katanya, adalah alat masyarakat orang lemah, rakyat miskin, dalam melawan kemiksinan.

Margono Djojohadikusumo sendiri adalah eyang atau kakek dari Prabowo. Buku tersebut menceritakan perjalanan koperasi selama 10 tahun, 1930-1940 yang merupakan masa-masa sulit karena Hindia Belanda sedang mengalami depresi yang memukul ekonomi rakyat.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013