Madiun (ANTARA News) - Produksi cincau hitam atau janggelan hasil industri rumah tangga di Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meningkat tajam saat Ramadhan akibat tingginya permintaan konsumen.

Pembuat cincau setempat, Arifin, mengatakan pada hari biasa dirinya membuat cincau berkisar satu hingga tiga drum dengan setiap drum menghasilkan 18 ember cincau. Saat Ramadhan, produksinya bisa mencapai lebih dari 10 drum cincau.

"Permintaan cincau atau janggelan selalu banyak setiap bulan puasa. Ini karena cincau dijadikan minuman pilihan untuk berbuka," ujar Arifin kepada wartawan, Sabtu.

Untuk harga, Arifin mematok sebesar Rp12.000 per ember. Harga tersebut meningkat seiring banyaknya permintaan. Adapun saat hari biasa ia hanya menjual seharga Rp10.000 per ember.

"Kami memesan daun cincau hitam sampai dari Pacitan dan Magetan, sebab di Madiun sulit untuk menemukan tumbuhan tersebut," tambahnya.

Di Desa Jatisari, terdapat beberapa industri rumah tangga pembuatan cincau hitam. Umumnya, usaha pembuatan cincau hitam tersebut merupakan usaha turun-temurun dari keluarga masing-masig yang masik bertahan hingga kini.

Pembuatan cincau hitam tergolong mudah. Daun cincau hitam seberat dua kilogram dicampurkan ke dalam air mendidih yang sudah disiapkan di dalam drum. Tunggu selama satu hingga dua jam sambil sesekali diaduk. Setelah mencampur, larutan cincau hitam langsung dituang ke cetakan ember yang sudah disediakan.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013