Saya melihat banyak sekarang ini dalam pemerintahan terlalu sibuk bersiap-siap diri, mempercantik diri, mengganteng-gantengkan dirinya untuk persiapan 2014.
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, menyindir pembantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Presiden 2014 dibanding melakukan tugas utamanya sebagai menteri.

"Saya melihat banyak sekarang ini dalam pemerintahan terlalu sibuk bersiap-siap diri, mempercantik diri, mengganteng-gantengkan dirinya untuk persiapan 2014," kata Pramono Anung di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

"Bagi menteri yang mau maju, monggo-monggo saja, tidak ada salahnya. Tapi jangan lupakan tugas utamanya diabaikan," imbuh Pramono.

 Ia juga menyinggung soal teguran Presiden SBY kepada salah seorang menteri, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, karena masalah impor daging yang tak kunjung diselesaikan sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Presiden SBY.

"Teguran Presiden SBY kepada menterinya menurut saya kurang keras dan terlalu sopan. Sebab saya tidak melihat setelah teguran itu diberikan, kemudian menteri itu tidak mengambil jalan keluar yang signifikan, yang bisa mempunyai dampak bagus bagi masyarakat," kata Pramono.

Oleh karena itu, Presiden SBY sebaiknya  memberhentikan menteri yang sudah tak mampu lagi menjalankan tugas utamannya sebagai menteri.

"Kalau seorang menteri sudah tidak bisa menjalankan apa yang ditugaskan oleh presiden yang merupakan pemegang mandat rakyat, ya menteri itu diganti saja," kata Pramono.

Sebagai pimpinan DPR RI, ia berharap agar penanganan pemerintah dalam Lebaran ini, terutama soal harga dan arus  mudik bisa diselesaikan secepatnya sebelum terjadi lonjakan atau kepadatan luar biasa.

Dicontohkannya, penyelesaian jalur mudik Pantura, hingga saat ini belum juga dilakukan. Baru akan dikerjakan bila mau Lebaran saja dan itu sangat disesalkan padahal jalur Pantura ini merupakan transportasi utama bagi orang yang akan ke Jawa Tengah, Jawa Timur.

"Itu dipersiapkan sejak dini sehingga tidak ada alasan seperti periode lalu karena kurang ini, kurang itu. Kalau mereka tidak bisa mengerjakan hal yang didepan mata, mensukseskan itu, menyelesaikan persoalan yang ada, rakyat akan memberi catatan dan hukuman," ungkap mantan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013