...ketinggian air di empat titik tersebut berkisar antara 0,5 meter hingga tiga meter. Titik-titik banjir tersebut telah merendam sekitar 60 persen rumah warga Kota Kendari."
Kendari (ANTARA News) - Banjir yang melanda sejumlah kabupaten dan kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, telah merusak sejumlah jembatan dan ruas jalan sehingga sulit dilalui kendaraan.

"Saat ini ada empat wilayah kabupaten dan satu kota di Sultra yang dilanda banjir secara meluas dan telah merusak sejumlah sarana dan prasarana jalan dan jembatan," kata Gubernur Sultra, H Nur Alam kepada sejumlah wartawan di Kendari, Selasa malam.

Keempat kabupaten yang dilanda banjir tersebut menurut gubernur, yakni Kabupaten Konawe Selatan, Konawe, Konawe Utara dan Kolaka dan kota Kendari.

Banjir di Konawe Selatan, kata dia, telah menyebabkan jembatan Lae yang menghubungkan poros jalan Punggaluku-Ambesea putus dan hanyut terbawa air.

Selain itu, tuturnya, seluruh sawah di kecamatan Alangga dan sekitarnya sudah terendam banjir.

Sedangkan di Kabupaten Konewe banjir yang terjadi telah menyebabkan jembatan poros Pohara-Amesiu putus dan hampir seluruh sawah terendam banjir.

Sementara di Kota Kendari menurut gubernur, musibah banjir tersebar di empat titik wilayah.

Keempat titik wilayah tersebut yakni titik pertama di sekitar sungai Wanggu, Lepo-lepo, Baruga, Mapolda Sultra sampai Andonuhu.

Titik kedua di sekitar sungai Labibia, bundaran Mandonga, pasar lama, gudang Bulog dan kantor PT Pos Indonesia.

Titik ketiga di sekitar sungai Kemaraya, Lahundape dan Mesjid Nurul Falaq dan keempat di sekitar kali Kampung Salo hingga Sadohoa dan sekitarnya.

"Rata-rata ketinggian air di empat titik tersebut berkisar antara 0,5 meter hingga tiga meter. Titik-titik banjir tersebut telah merendam sekitar 60 persen rumah warga Kota Kendari," kata gubernur Nur Alam.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah Provinsi Sultra belum bisa menghitung kerugian materil dari musibah banjir tersebut, namun yang meninggal dunia sudah satu orang anak yang tertimbun tanah longsor.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sultra kata dia, saat ini baru sebatas mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir dan mendirikan tenda-tenda darurat dan membuka pokos dapur umum.

Kepada warga yang bermukim di sekitar bantaran kali, gubernur meminta agar terus waspada, karena kondisi hujan saat ini belum ada tanda-tanda akan berhenti.

"Kita akan terus melakukan pemantauan dan melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya sudah terendam banjir," katanya.  (SO32)

Pewarta: Sarjono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013