... berdiri pada abad ke-11 ini sempat dikuasai kaum Kurdi sebelum direbut satria Laskar Kristen dari Prancis pada Perang Salib I... "
PBB, New York (ANTARA News) - Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, Selasa (16/7), terkejut atas kehancuran benteng kuno situs Warisan Dunia di Suriah, Crac des Chevaliers, akibat konflik berdarah bertahun-tahun di negara itu. UNESCO menyerukan perang saudara Suriah harus diakhiri segera.

"Irina Bokova sangat terkejut dengan berita mengenai kerusakan lebih parah yang dialami Warisan Budaya Dunia di Suriah", kata Martin Nesirky, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dalam taklimat harian. 

Bokova, kata dia, terutama sangat terkejut dengan laporan mengenai kerusakan yang dialami oleh Crac des Chaveliers, satu lokasi Warisan Dunia.

Crac des Chevaliers termasuk di antara enam lokasi di Suriah yang belum lama ini dimasukkan ke dalam Daftar Bahaya Warisan Dunia UNESCO, dan dipandang sebagai contoh besar arsitektur yang dilindungi di wilayah tersebut yang dibangun selama antara abad ke-11 hingga ke-13.

Menurut beberapa video yang dikirim di internet, Sabtu (13/7), satu serangan udara pada Jumat terhadap kastil kuno di Provinsi Homs di Suriah Tengah, tempat pertempuran berkecamuk antara pasukan pemerintah dan gerilyawan, telah merusak satu menara benteng.

Bokova juga mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik Suriah mengenai kewajiban mereka berdasarkan Konvensi Den Haag 1954 bagi Perlindungan Harta Budaya dalam Peristiwa Konflik Bersenjat. Suriah adalah salah satu penandatangan konvensi tersebut.

Semua pihak diseru agar menahan diri dari tindakan bermusuhan yang ditujukan kepada harta budaya.

Menurut satu pernyataan UNESCO pada Selasa, mereka siap bekerjasama dengan semua pihak terkait dalam melancarkan semua upaya yang mungkin untuk melindungi monumen sejarah di Suriah.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013