Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengumumkan penurunan harga sejumlah komoditas bahan pokok setelah menambah kuota impor pada beberapa waktu lalu untuk menstabilkan harga menjelang Idul Fitri 1434-Hijriah.

"Harga bahan pokok secara nasional pada pekan ketiga dibandingkan pekan kedua menunjukkan tren penurunan, terutama pada bahan pokok yang dirasakan cukup tinggi peningkatannya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat koordinasi stabilisasi harga bahan pokok bersama menteri terkait di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu.

Rapat korrdinasi tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat kabinet yang diadakan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma minggu lalu.

Hatta menyebutkan penurunan harga daging sapi terjadi di delapan ibu kota provinsi utama.

Berdasarkan laporan yang diterima, harga daging sapi di Jakarta rata-rata turun dari Rp98.000 per kilogram menjadi Rp96.000 per kilogram, di Bandung dari Rp106.000 per kilogram menjadi Rp103.000, Semarang dari Rp81.000 per kilogram menjadi Rp80.000 per kilogram.

Sementara itu, dia menambahkan di Surabaya harga daging sapi turun 5,56 persen dan Denpasar cenderung stabil dengan harga Rp75 ribu per kilogram.

"Namun, di Yogyakarta terjadi kenaikkan harga tetapi tidak besar, Medan dan Makassar juga mengalami penurunan. Artinya, tren sudah mulai turun," katanya.

Dia mengatakan penurunan terjadi meskipun impor daging sapi sebanyak 3.000 ton dengan pesawat terbang yang ditangani Badan urusan Logistik (Bulog) belum semuanya masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta.

"Tapi, berdasarkan laporan dari Dirut Bulog, sebagian dari impor sudah masuk ke pasar," katanya.

Hatta mengatakan impor daging sapi sebanyak 800 ton akan masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta setiap harinya, sementara 2.200 ton akan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Dia juga mengumumkan beberapa harga komoditas yang dinilai stabil bahkan turun pada masa Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, di antaranya bawang putih, tempe, gula pasir, bawang merah, telur ayam dan daging.

"Walaupun belum signifikan, impor yang telah masuk ke pasar dirasakan akan stabil dan turun. Hal ini karena melalui pendekatan Mendag dan Mentan terhadap produsen," katanya.

Dia mengatakan harga pakan ternak yang diolah dari jagung dan harga bahan masakan tidak terlalu tinggi dibandingkan kenaikkan harga daging ayam pada pekan kedua.

Hatta mengatakan beberapa komoditas juga mengalami penurunan antara satu hingga lima persen yang semula di atas lima persen.

"Bahkan di bawah lima persen yang tadinya di atas lima persen, seperti cabai merah," katanya.

Sementara itu, dia menambahkan ikan kembung, beras umum, terigu dan minyak goreng kemasan menunjukkan kenaikkan di kisaran 0,1 persen.

Dia menargetkan agar daging sapi bisa mencapai harga Rp75.000 per kilogram atau Rp80.000 sebelum Idul Fitri karena dari sisi permintaan masih dibutuhkan lebih dari kuota sebelumnya, yakni 3.000 ton. Karena itu, dia mengatakan akan menambah pasokan dengan mengimpor sapi potong

Hatta juga berharap akan terealisasi sebelum akhir Ramadhan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
(J010/A035)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013