Saat ini sumber pertumbuhan global pindah dari negara maju ke Asia, dan Asia menjadi lebih penting karena ada tiga negara yang dominan dalam pertumbuhan yaitu China, India dan Indonesia.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri mengatakan, Indonesia ikut mendukung dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi global, yang saat ini masih dilanda pelemahan akibat krisis.

"Indonesia memiliki posisi lebih baik dan dengan ini kita bisa membantu pertumbuhan global," ujar Chatib saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan kondisi perekonomian global yang belum menunjukkan adanya perbaikan, menjadi salah satu agenda pembahasan dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Moskow, Rusia pada 18--20 Juli 2013.

Chatib yang hadir mewakili pemerintah bersama dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, mengatakan Indonesia bisa berperan dalam forum tersebut karena memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat dan relatif stabil.

"Saat ini sumber pertumbuhan global pindah dari negara maju ke Asia, dan Asia menjadi lebih penting karena ada tiga negara yang dominan dalam pertumbuhan yaitu China, India dan Indonesia," katanya.

Meskipun sumber pertumbuhan ekonomi global dominan disumbang oleh Asia, tetapi Bank Pembangunan Asia (ADB) menurunkan proyeksi pertumbuhan di kawasan ini karena kondisi ekonomi China yang melemah.

Laporan terbaru ADB telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 45 negara berkembang di Asia pada 2013 menjadi 6,3 persen dan pada 2014 diperkirakan pertumbuhan mencapai 6,4 persen.

Pada laporan sebelumnya yang diluncurkan April 2013, ADB memperkirakan angka pertumbuhan di 45 negara berkembang Asia mencapai 6,6 persen dan sebesar 6,7 persen pada 2014.

Sedangkan, Indonesia dalam APBN-Perubahan 2013 (APBN-P 2013) menetapkan asumsi makro untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen, atau menurun dari target dalam APBN sebesar 6,8 persen.

Namun, Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 dari sebelumnya sebesar 6,2 persen menjadi 5,9 persen akibat masih adanya pelemahan konsumsi domestik dan penurunan ekspor.


Pewarta: Satyagraha
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013