Sebenarnya, kita memang tidak mau lagi ada rumah potong hewan di wilayah DKI
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun sejumlah rumah potong hewan (RPH) di luar wilayah Ibukota secara bertahap, di antaranya di Bekasi dan Lampung.

"Sebenarnya, kita memang tidak mau lagi ada rumah potong hewan di wilayah DKI. Kita mau bangun di luar Jakarta, kemudian yang sudah ada di sini, akan kita pindahkan lokasinya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, dengan adanya RPH di luar wilayah Jakarta, maka stok dan harga daging di Ibukota dapat lebih mudah dipantau dan dikendalikan.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika RPH dibangun atau dipindahkan keluar wilayah Ibukota. Justru malah nanti kita lebih mudah memantau dan mengendalikan harganya," ujar Ahok.

Ahok menuturkan hampir di seluruh kota besar di dunia, terutama di ruang terbuka, tidak diizinkan untuk mendirikan pasar tradisional atau rumah-rumah pemotongan hewan.

"Kalau kita tengok di kota-kota besar, pasar tradisional atau tempat pemotongan hewan itu dilakukan di ruang tertutup, sehingga sampah atau limbah yang dihasilkan tidak mengganggu warga dan lingkungan sekitar," tutur Ahok.

Sementara itu, Ahok mengungkapkan untuk memantau stok daging dan mengendalikan harga daging, Pemprov DKI akan menginstruksikan PD Pasar Jaya untuk melakukan analisa perilaku konsumen dan kebutuhan tetap warga Jakarta terhadap daging ayam dan sapi.

"Jadi, kita ingin mengoptimalkan fungsi PD Pasar Jaya bukan hanya sebagai pengelola pasar saja, tetapi juga sekaligus sebagai pemantau dan pengendali stok maupun harga bahan-bahan pokok, termasuk daging ayam dan sapi. Sehingga, diharapkan dapat membantu menstabilkan harga-harga di sini," tambah Ahok.

Pewarta: Rr Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013