Klaten (ANTARA News) - Ratusan warga lereng di Desa Balairante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Jawa Tengah yang sempat mengungsi akibat hujan abu Gunung Merapi, Senin ini sudah kembali ke rumah masing-masing.

Menurut Sugeng (45) warga Dukuh/Desa Balairante, Kemalang Klaten, bahwa puluhan warga Balairante yang sempat mengungsi ke bawah sejauh lima kilometer dari kampungnya, sudah kembali ke rumah masing-masing sekitar pukul 09.00 WIB.

Namun, warga hingga saat ini, masih enggan pergi bekerja ke ladang, dan mereka hanya di rumah masing masing menjaga jika ada suara gemuruh susulan seperti pada Senin pagi terjadi pukul 04.25 WIB.

Menurut Sugeng, warga di Desa Balerante sempat berlarian mengungsi ke bawah karena mereka sehabis makan saur mendengar suara gemuruh cukup keras dari puncak Merapi.

Salah satu relawan Merapi, Sukirman, warga Desa Sidomulyo Kemalang, mengatakan, ratusan warga dari tiga desa yakni Sidomulyo, Balairante, dan Tegalrejo berlarian karena takut suara gemuruh keras dari puncak Merapi, waktunya setelah imsyak.

"Warga khawatir kemudian turun ke bawah karena mereka tidak melihat puncak merapi saat suara gemuruh terdengar keras dari pemukiman penduduk," kata Sukirman.

Menurut dia, setelah terdengar suara gemuruh dari puncak kemudian disusul terlibah keluar kilat-kilat yang samar-samar karena tertutup oleh kabut tebal.

"Hujan abu terjadi di ketiga desa itu, tetapi hanya tipis. Jika saat Merapi terdengar suara gemuruh puncaknya tidak tertutup kabut tebal kemukinan warga tidak berlarian turun menjauh dari puncak," katanya.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau warga di lereng Merapi tetap waspada dan jika ada kejadian susulan lagi dari puncak Merapi.

"Warga lereng Merapi di Kemalang ini, mereka sudah siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi mereka langsung menyelamatkan diri ke bawah. Mereka mengetahui tanda-tandanya jika harus mengungsi atau tidak," kata Sukirman yang terus memantau kondisi puncak.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013