Portlink III kami sebut kapal `vacum cleaner` karena dapat menyedot antrian penyeberangan pemudik yang menggunakan sepeda motor di jalur Merak--Bakauheni saat puncak arus mudik Lebaran 2013.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan PT ASDP Indonesia Ferry, pengelola penyeberangan Merak-Bakauheni akan mengoperasikan kapal jenis ro-ro (roll on roll off) yang mampu menampung sekitar 1.500 unit sepeda motor sekali angkut.

"Kapal roro yang dinamakan Portlink III kami sebut kapal `vacum cleaner` karena dapat menyedot antrian penyeberangan pemudik yang menggunakan sepeda motor di jalur Merak--Bakauheni saat puncak arus mudik Lebaran 2013," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Menurut Dahlan, kapal yang didatangkan dari Korea Selatan tersebut sebanyak dua unit dan sudah berada di PT Dok Kodja Bahari (Persero).

Satu unit untuk dioperasikan oleh ASDP di Merak-Bakauheni, satu unit lainnya untuk melayani jasa pengangkutan jalur Ketapang--Gilimanuk.

"Itu kapal bekas dari Korea, tapi masih bagus. Nah sebelum ke ASDP, kapal harus dibersihkan (badan kapal) dan dipasang alat pengaman lebih dulu karena ASDP tidak bisa membersihkannya," kata Dahlan.

"Untuk Merak--Bakauheni, kapasitasnya besar, bisa mengangkut sepeda motor sekitar 1.500 unit langsung sekaligus. Portlink III ini khusus kendaraan roda dua," ujar Dahlan.

Ia menuturkan, belakangan pemudik dengan menggunakan sepeda motor yang menyeberang melalui Merak--Bakauheni terus meningkat, sehingga menambah kemacetan saat musim puncak mudik.

Dengan penambahan kapal "vacum cleaner" ini tambah Dahlan, dapat menurunkan waktu antrian sandar kapal di pelabuhan.

"Ini kapal khusus sepeda motor, jadi sudah dengan mudah diatur karena sudah dikhususkan," ujar Dahlan.

Dengan penambahan itu, maka jumlah kapal yang dioperasikan di jalur Merak--Bakauheni mencapai sekitar 40 unit kapal.

Namun kenyatannya diutarakan mantan Dirut PT PLN ini, tidak semua kapal tersebut beroperasi secara bersamaan karena pada saat tertentu harus secara bergantian masuk perawatan (dok).

"Kita juga memastikan kesiapan kapal-kapal yang sangat sehat dan layak jalan yang akan dipoperasikan. Yang diperlukan cukup 27 kapal, dengan catatan kondisinya dalam keadaan baik, sehingga saat perjalanan dan sandar lancar," ujarnya.

Terkait dengan pengoperasian kapal tersebut, Dahlan menambahkan ASDP harus melakukan koordinasi berupa perolehan izin dari Kementerian Perhubungan.

"Kapan dioperasikan terserah, tapi yang pasti memasuki puncak arus mudik, misalnya H-10 hingga H+10 Lebaran," ujarnya.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013