Gorontalo (ANTARA News) - Makanan tradisional ilabulo, banyak diminati warga Gorontalo saat hendak berbuka puasa selama bulan Ramadhan.

Pantauan ANTARA, Senin, makanan yang terbuat dari bahan baku sagu, hati ampela ayam, telur dan dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar ini, selalu menjadi rebutan warga karena menu yang unik dan enak rasanya.

Usman Deu, salah satu pedagang Ilabulo di jalan Diponegoro mengatakan, saat bulan Ramadhan dalam sehari bisa menjual 700 bungkus ilabulo.

Padahal hari-hari sebelumnya atau bukan pada bulan Ramadhan, biasanya hanya mampu dijual sekitar 100 hingga 150 bungkus.

Makanan tradisional yang dapat ditemui di pinggiran jalan di Kota Gorontalo ini, memang laris ketika jelang berbuka puasa, sudah terjadi antrian yang banyak.

"Banyak pembeli yang datang untuk membeli ilabulo bakar kami saat menjelang buka puasa. Karena mereka merasa pas menunya," ucap Usman.

Astin, salah seorang pembeli mengaku dia membeli ilabulo bisa 3-4 kali dalam seminggu, karena memang memiliki citarasa tersendiri.

"Rasa Ilabulo yang khas dengan pedas dan kenyalnya, membuat makanan ini menjadi salah satu menu buka puasa favorit saya," kata Astin.

Demikian pula yang dikatakan pembeli lainnya, Jefri, bahwa setiap menjelang buka puasa selalu menyempatkan diri untuk membeli Ilabulo untuk dibawa pulang ke rumah.

(KR-MTO/H013)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013