...kami mengambil kebijakan sementara ini memperbolehkan aparat desa mengalihkan bantuan...
Pamekasan (ANTARA News) - Seorang warga yang kaya yang telah menunaikan ibadah haji sebanyak empat kali, masih terdata menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Fakta itu terungkap dalam dialog interaktif antara perwakilan warga dan tokoh masyarakat di dua kecamatan yakni Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Galis, Pamekasan.

"Ini jelas-jelas menunjukkan bahwa data penerima bantuan memang banyak yang tidak valid dan perlu direvisi oleh pemerintah pusat," kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii, Selasa.

Syafii menjelaskan, banyaknya penerima bantuan yang tidak sesuai ketentuan, tidak hanya terjadi di satu kecamatan saja, akan tetapi hampir merata di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan.

Selain orang kaya, warga yang telah meninggal dunia juga ada yang terdata sebagai penerima bantuan. Seperti yang terjadi di Dusun Daporah, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan.

Di dusun itu, Sahri, warga yang telah meninggal dunia beberapa bulan lalu, masih terdata sebagai penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

Jumlah penerima BLSM di Kabupaten Pamekasan sebanyak 86.397 RTS, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Batumarmar sebanyak 13. 634 RTS dan Kecamatan Proppo sebanyak 10. 974 RTS. Lalu Kecamatan Waru, Pegantenan, dan Palengaan dengan alokasi lebih dari 8 ribu RTS. Sedangkan jumlah penerima bantuan paling sedikit ialah di Kecamatan Galis, yakni sebanyak 2.111 RTS.

Bupati Pamekasan Achmad Syafii memperkirakan, dari jumlah itu, hanya sekitar 60 persen saja yang tepat sasaran, sedang sekitar 40 sisanya salah sasaran.

"Oleh karenanya, kami mengambil kebijakan sementara ini memperbolehkan aparat desa mengalihkan bantuan, apabila memang ditemukan adanya bantuan yang tidak tepat sasaran," katanya menjelaskan. 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013