Dalam inspeksi ke pasar tersebut kami temukan makanan ringan dan roti yang sudah kedaluwarsa tetapi tidak dilakukan penyitaan dan menyarankan pihak toko swalayan mengembalikannya pada distributor untuk dimusnahkan."
Padang Aro (ANTARA News) - Tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menemukan makanan kedaluwarsa dalam inspeksi mendadak yang dilakukan ke pasar dan toko swalayan.

"Dalam inspeksi ke pasar tersebut kami temukan makanan ringan dan roti yang sudah kedaluwarsa tetapi tidak dilakukan penyitaan dan menyarankan pihak toko swalayan mengembalikannya pada distributor untuk dimusnahkan," kata Pimpinan tim yang juga Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Epli Rahmat di Padang Aro, Rabu.

Menurut dia, pihak toko swalayan harus secepatnya mengembalikan makanan kedaluwarsa tersebut kepada distributor untuk dimusnahkan.

"Jangan sampai makanan kadaluwarsa tersebut terlebih dahulu dibeli oleh konsumen sebab itu akan membahayakan kesehatan mereka," katanya.

Sasaran inspeksi mendadak (sidak) kali ini adalah pasar tradisional Padang Aro, dan tiga buah swalayan yang terletak di sekitar pasar dan Sungai Padi. Sementara makanan yang ditemukan kadaluwarsa berupa roti, cokelat, dan saus terdapat di salah satu toko di Sungai Padi.

Epli menyebutkan, tinjauan pasar ini bertujuan untuk melihat harga pasar sembilan bahan pokok (sembako) serta memperhatikan aspek kesehatannya.

"Dari tinjauan ke pasar harga bahan pokok masih sama dengan harga satu minggu yang lalu atau masih stabil. Hal ini karena pasokan dari pedagang mencukupi kebutuhan bahkan ada yang melebihi kebutuhan sehingga harganya turun," kata dia.

Lebih rinci dikatakannya, harga yang mulai naik hanya gula pasir naik Rp200 yaitu dari Rp12.600 menjadi Rp12.800 per kilogram dan telur ayam kampung naik Rp400 sedangkan daging sapi masih Rp90 ribu per kilogram.

"Harga barang-barang pokok yang naik masih dalam kewajaran karena kebutuhan pasar biasanya juga meningkat menjelang Lebaran," katanya.

Selain meninjau harga sembako, kata Epli Rahmat, pemkab juga perlu mengetahui kelayakan makanan untuk dikonsumsi.

"Ada beberapa yang perlu diperhatikan layak atau tidak layak makan tersebut dikonsumsi, yaitu ada tidaknya zat-zat berbahaya seperti boraks atau formalin, dan batas kadaluwarsa," Imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman mengatakan, ada beberapa makanan yang harus dipertanyakan nilai kesehatannya.

Pertama, makanan yang dibuat oleh industri rumah tangga karena banyak produsen makanan yang tidak mencantumkan batas kadaluwarsa.

"Bagi usaha industri rumah tangga sudah dibina agar memenuhi kriteria sehat, mungkin solusinya kita akan panggil kembali unit industri rumah tangga agar menyatakan batas kedaluwarsa di setiap produk," jelasnya.

Ia mengatakan, untuk beberapa menu makanan yang diambil sampelnya di pasar tradisional Padang Aro, maka diteliti dulu di laboratorium.

Sedangkan bagi makanan yang ditemukan sudah kadaluwarsa, maka pemilik diminta untuk mengembalikan pada distributor untuk dimusnahkan. (HMR/Z002)

Pewarta: Hamriadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013