Tahun ini diperkirakan pemudik yang lewat Solo mencapai 7,6 juta pemudik."
Solo (ANTARA News) - Di Kota Solo ada beberapa titik ruas jalan berpotensi macet  saat arus mudik dan balik Lebaran, sehingga pengguna jalan perlu memperhatikan rambu lalu lintas agar terhindar dari kemacetan, demikian keterangan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Surakarta.

Ruas jalan yang paling berpotensi terjadi kemacetan di ruas Jalan Ki Mangun Sarkoro di kawasan Banyuanyar, Banjar Sari, kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Pemerintah Kota Surakarta, Sri Baskoro, kepada wartawan di Solo, Jumat.

Ia mengatakan, di ruas jalan itu kemacetan kemungkinan terjadi karena perbaikan Jembatan Komplang belum selesai, sehingga perlu antisipasi dengan mengalihkan arus lali lintas di jalur alternatif menuju Purwodari dan Surabaya.

Dishubkominfo Pemkot Surakarta telah memetakan titik-titik rawan kemacetan di Kota Solo, dan langkah antisipasi disiapkan karena jumlah pemudik yang melintas di Kota Bengawan tahun ini diperkirakan meningkat drastis jika dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan data Dishubkominfo Pemkot Surakarta, jumlah pemudik tahun lalu mencapai 6,9 juta kendaraan.

"Tahun ini diperkirakan pemudik yang lewat Solo mencapai 7,6 juta pemudik. Jadi dipastikan lalu lintas di Solo akan sangat padat," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya akan memberlakukan sistem buka tutup di jalur padat kendaraan besar tersebut.

Arus lalu lintas akan dialihkan ke Jalan Mayjen Sutoyo jika kepadatan kendaraan bermotor yang melintas sudah lebih dari 600 kendaraan per jam. "Kita pertimbangkan kemampuan beban jembatan yang sedang diperbaiki," jelasnya.

Selain itu, ia mengemukakan, potensi kemacetan juga terpetakan di kawasan Solo Square,  Coyudan dan Koridor Sudirman hingga Pasar Gedhe.

Oleh karena itu, ia mengemukakan, pihaknya akan memasang barikade jalan di ketiga titik tersebut mulai H-10 Lebaran hingga H+7 Lebaran.

"Pemasangan barikade ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kendaraan yang memotong jalan," katanya menambahkan.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013