Padang (ANTARA News) - Lembaga Kemanusian Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Cabang Padang, Sumatera Barat mengajak sebanyak 300 anak yatim dan dhuafa berbelanja bareng untuk menyambut Lebaran Idul Fitri 1434 hijriah yang tak lama lagi.

Kegiatan berbelanja bareng dengan anak Yatim dan Dhuafa di Kota Padang, yang diselenggaran PKPU dengan menggandeng sejumlah donatur itu, di pusatkan di Ramayana Plaza Andalas Padang, Minggu.

Suasana keceriaan dan kegembiraan para yatim itu terlihat jelas dari antusiasme mereka memilih sendiri keperluan lebaran yang mereka inginkan.

Kepala Cabang PKPU Padang Fatih Abdul Aziez mengatakan, jumlah peserta belanja bareng mengalami peningkatan dibandingkan dari tahun sebelumnya hanya 263 orang, pada ramadan tahun ini menjadi 300 anak Yatim dan Dhuafa.

Hal tersebut tak lepas dari dukungan sejumlah pihak yang berdonasi seperti Majelis Taklim Telkomsel Sumbagteng, Saiyo Elektronik, PT Pos Indonesia Padang, Permodalan Nasional Madani (PNM).

Selain itu, Ulamm Syariah, Organisasi Mahasiswa Universitas Baiturrahmah, Ramayana dan individu lainnya yang mempercayakan infak sedekahnya melalui PKPU untuk program tersebut.

Umumnya peserta dari belanja bareng ini berasal dari anak yatim dari non panti asuhan atau yang tinggal dengan ibu mereka yang janda.

Hal ini suatu kebahagiaan bagi PKPU dapat memberikan pelayanan dan kegembiraan bagi mereka sehingga dapat mempersiapkan diri menyambut idul fitri dengan lebih baik setelah sebulan berpuasa. Peserta belanja bareng ini sengaja dibatasi, hanya yang duduk di tingkat Sekolah Dasar (SD) antara umur 5 sampai 12 tahun.

"Mereka tidak perlu lagi bersedih hati karena kini sudah punya baju baru, celana baru, sepatu dan sandal baru sebagaimana dimiliki anak lainnya yang memiliki ayah bunda," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, istri Wakil Wali Kota Padang Nelly Mahyeldi Ansharullah saat memberi sambutannya menyampaikan program belanja bareng menumbuhkan semangat pada pada yatim bahwa mereka tidak pernah sendiri.

Menurut dia, kepedulian masyarakat terhadap yatim masih cukup tinggi dan ini sudah menjalan perintah Allah SWT dalam Al-quran dan hadis Rasulullah SAW tentang kewajiban kaum muslimin memuliakan yatim.

"Islam melarang menghina dan menghardik anak yatim, apalagi memakan hartanya. Tapi Islam mengajak kita memuliakan anak yatim karena mereka adalah anak umat yang jadi tanggung jawab bersama," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh perwakilan masing-masing donatur

dalam sambutan singkatnya di antaranya dari manajemen PNM Dodot Patria Ari, dari Telkomsel Rosadi dan perwakilan PT Pos Indonesia Dasril, bahwa keikutsertaan mereka dalam program ini sebagai wujud tanggung jawab terhadap yatim, terutama di sekitar tempat perusahaan mereka melaksanakan aktivitasnya.

Seorang janda Nurtini (48) beranak lima mengungkapkan rasa syukurnya karena salah satu anaknya bisa ikut jadi peserta belanja bareng PKPU pada tahun ini.

Kehidupannya sehari-hari sebagai pemulung tidak mencukupi untuk membeli keperluan lebaran bahkan biaya sekolah anak-anaknya.

"Dua tahun lalu alhamdulillah PKPU memberikan saya becak untuk usaha, tahun ini anak saya nomor tiga bisa ikut belanja bersama. Saya doakan PKPU terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," tuturnya sambil 
menenteng sebungkus kado lebaran hasil dari belanjanya.

Suasana hati gembira lainnya turut dirasakan oleh ibu-ibu janda lainnya karena anak mereka kini sudah punya pakaian baru. Dengan sabar mereka ikut acara ini berkumpul sejak pukul 07.00 WIB sampai 12.30 WIB.

Dalam doa bersama dipandu seorang anak yatim Ahmad Faiz, memanjatkan harapan agar Allah memberkahi orang-orang berhati dermawan telah memberikan mereka hadiah lebaran dan semoga Allah SWT melimpahkan kesehatan dan rezeki tak terhingga.

Pewarta: Siri Antoni
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013