... memakai senjata berat, gerombolan narkoba menewaskan Laksamana Madya Carlos Salazar, komandan armada Angkatan Laut Meksiko... "
Mexico City, Mexico (ANTARA News) - Seorang laksamana madya di Meksiko tewas, Minggu (28/7), dalam penyergapan di satu jalan di Negara Bagian Michoacan, Meksiko Barat, tempat presiden Meksiko telah mengirim pasukan militer guna merebut daerah yang dikuasai gerombolan narkotika.

Dengan memakai senjata berat, gerombolan narkoba menewaskan Laksamana Madya Carlos Salazar, komandan armada Angkatan Laut Meksiko, di tempat pelancongan Pantai Pasifik Puerto Vallarta, serta seorang perwira lain, kata Angkatan Laut di dalam satu pernyataan.

Salazar menjadi perwira dengan pangkat dan jabatan paling tinggi, korban perang raja-raja pengedar narkoba di Meksiko melawan pemerintahan negara berbahasa Spanyol itu.

Perwira tinggi Angkatan Laut Meksiko itu diserang setelah mereka dialihkan ke satu jalan wilayah dari jalan raya utama yang membujur antara ibukota Negara Bagian Michoacan dan Guadalajara, Ibu Kota Negara Bagian Jalisco --tempat Puerto Vallarta berada.

Media setempat melaporkan, sekelompok demonstran telah menghalangi jalan raya itu. Michoacan telah menyaksikan lonjakan protes dan kelompok bersenjata tahun ini, yang menyatakan pemerintah gagal menghentikan pemerasan dan kekerasan oleh gerombolan nartkotika.

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, Kamis malam (25/7), mengakui kejahatan terorganisir menguasai daerah Michoacan. Namun ia berjanji akan memulihkan ketenangan di negara bagian itu --tempat pendahulunya, Felipe Calderon, melancarkan aksi militernya melawan gerombolan narkotika.

Ratusan prajurit federal telah dikerahkan ke Michoacan sejak pekan lalu, untuk bergabung dengan pasukan yang telah dikerahkan ke sana oleh Pena Nieto, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang. Pada Mei, ia menetapkan seorang jenderal untuk bertugas memimpin semua operasi polisi dan militer di negara bagian tersebut.

Pena Nieto memangku jabata pada Desember, dan berjanji akan mengurangi aksi kejahatan setelah Calderon menghabiskan waktu enam tahun untuk berjuang memadamkan kerusuhan yang merajalela dan berkaitan dengan narkotika. Lebih dari 70.000 orang telah tewas sejak 2007.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013