Batam (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau menyediakan Rp2,3 triliun dana yang bisa ditarik bank untuk memenuhi keperluan selama Bulan Ramadhan dan Lebaran 1413 Hijriah guna menjaga stok uang di berbagai ATM pada libur panjang.

"Sampai dengan 31 Juli total penarikan dana oleh bank sudah mencapai Rp1,1 triliun, dan diprediksi masih akan bertambah hingga menjadi Rp1,5 triliun hingga Rp1,6 triliun," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Amanlison Sembiring di Batam, Rabu.

Berkaitan dengan hari libur Idul Fitri, Kantor BI Kepri tutup pada 7-9 Agustus, dan buka kembali secara normal pada 12 Agustus 2013, sehingga pada 5-6 Agustus merupakan waktu terakhir bagi perbankan untuk mendapat pelayanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Pada dua hari menjelang libur panjang itu, Kepala BI Kepri menegaskan tidak ada pembatasan berapa dana yang ditarik bank misalnya untuk ketersediaan di ATM.

Ia mengatakan, bank-bank penyedia ATM paling mengetahui berapa jumlah yang mesti disediakan di anjungan yang dikelola masing-masing sebagai sarana penarikan uang oleh nasabah ketika bank-bank libur Idul Fitri.

ATM di tujuh kabupaten dan kota se-Kepri berjumlah 493 buah dan 362 di antaranya atau 74,42 persen berada di Kota Batam.

Menurut Amanlison, pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri tahun lalu, jumlah penarikan uang oleh bank-bank mencapai Rp1,2 triliun.

Selain itu, selama bulan Puasa hingga 31 Juli penukaran uang pecahan oleh warga masyarakat untuk keperluan Lebaran yang dilayani Kantor BI sudah Rp14 miliar, sedangkan melalui layanan kas keliling di Kota Batam, Kota Tanjung Balai Karimun, Dabo Singkep, dan Tarempa Kepulauan Anambas mencapai Rp1,1 miliar.

Dalam pemaparan perkembangan perbankan pada hari itu, BI Kepri juga menyerahkan bantuan peduli sosial masing-masing Rp2 juta ke pengurus Yayasan Al-Anjum pengelola panti asuhan di Aviari Sagulung, peralatan pendidikan Sekolah Luar Biasa Negeri Batam senilai Rp9 juta, dan Puskesmas Batam Kota berupa peralatan pos pelayanan terpadu senilai Rp13,3 juta.

Kinerja meningkat

Amanlison Sembiring menuturkan, pada Juni 2013 total aset perbankan di Provinsi Kepri Rp41,44 triliun, meningkat Rp945 miliar atau 2,33 persen dibandingkan dengan pada bulan sebelumnya (m-t-m), atau meningkat Rp6,35 triliun atau 18,12 persen ketimbang pada Juni 2012 (year-on-year/tahunan) .

Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri juga mengatakan, penghimpunan dana masyarakat pada Juni 2013 mencapai Rp356,1 triliun, meningkat Rp828,6 miliar atau 2,42 persen secara bulanan (m-t-m), meningkat Rp5,8 triliun atau 19,58 persen secara tahunan.

Mengenai total kredit/pembiayaan berdasarkan bank pelapor, kata Amanlison, mencapai Rp27,45 triliun, meningkat Rp612,3 miliar (2,28 persen) secara bulanan, atau meningkat Rp4,15 triliun atau 17,9 persen secara tahunan.

Porsi terbesar pembiayaan adalah kredit konsumsi sebesar 38,41 persen, kredit modal kerja (36,91 persen) dan kredit investasi 24,68 persen. Sedangkan berdasarkan lapangan usaha, penyaluran kredit tertinggi ke sektor perdagangan besar dan eceran Rp4,37 triliun (15,92 persen), sektor industri pengolahan Rp4,21 triliun (15,34 persen), serta sektor transportasi, gudang dan komunikasi Rp2,42 triliun (8,17 persen).

Rasio dari total pinjaman yang disalurkan oleh bank terhadap total simpanan/dana yang berhasil dihimpun bank (loan to deposit ratio/LDR) pada Juni 2013 mencapai 78,20 persen. Persentase ini dinilai BI Kepri sedikit lebih rendah ketimbang pada bulan sebelumnya yang tercatat 78,31 persen.

Mengenai rasio kredit macet/tidak lancar (non performing loan/NPL) perbankan sebesar 1,73 persen, lebih rendah daripada pada bulan sebelumnya yang mencapai 1,87 persen/NPL. "Dua-duanya masih jauh di bawah 4 persen batas toleransi BI," kata Amanlison.

Kepala Perwakilan BI Kepri mengemukakan, tingkat suku bunga rata-rata penyaluran kredit/pembiayaan dalam rupiah pada periode ini tidak berubah dibandingkan dengan pada bulan sebelumnya yaitu 11,8 persen, sedangkan suku bunga rata-rata simpanan masyarakat (giro, tabungan, simpanan berjangka) berkisar 1,97 persen-5,21 persen.

(A013/R010)

Pewarta: Agustinus Jo Seng Bie
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013