... marilah selalu berpegang erat dan kembali kepada akhlaq Al Qur'an... "
Medan (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, mengajak umat untuk selalu bersyukur kepada Allah yang telah memberikan wahyu Illahi sehingga kita tidak tersesat dalam mengarungi kehidupan ini.

"Dapatkah kita bayangkan kehidupan ini tanpa dibimbing wahyu Al Qur'an, bisa jadi kita adalah penyembah batu, penyembah berhala, penyembah pohon-pohon kayu," katanya, di Medan Kamis.

Hal itu ia katakan saat menjadi khatib pada Sholat Idul Fitri 1434 Hijriah di Lapangan Benteng Medan. Shalat Ied kali ini di sana dihadiri ribuan umat muslim setempat dalam cuaca cukup cerah. 

Oleh sebab itu, lanjut dia, marilah selalu berpegang erat dan kembali kepada akhlaq Al Qur'an, fitrah dari Allah yang sangat cocok dengan fitrah manusia, pedoman hidup yang akan menyelamatkan manusia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Ia mengatakan hari demi hari dapat disaksikan kemungkaran manusia kepada Allah kian menjadi-jadi.

Kerusakan moral dan akhlaq umat, bahkan tidak ayal lagi. Generasi muda saat ini seolah menjadi seperti hidangan yang disantap oleh orang-orang lapar.

Akibat jauh dari Al Qur'an maka terjadi gejala-gejala kerusakan moral, tanpa bimbingan hidayah, generasi ini akan tersesat tidak tentu arah.

Semua yang datang dari budaya barat ditiru bulat-bulat, demikian juga seni, cara hidup mereka juga ditiru tanpa ada penyaringnya.

"Padahal Nabi Muhammad SAW diutus dengan Al Qur'an dan manusia agama Islam adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Marilah kita bertaubat dari segala kelalaian selama ini karena sesungguhnya Allah adalah maha penerima taubat," kata Sembiring.

Pewarta: Juraidi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013