... tidak kecewa berada di sini. Kami merasa tenang beribadah di Indonesia. Sementara di Myanmar tidak... "
Jakarta (ANTARA News) - Pengungsi Rohingya yang sudah sebulan lebih tinggal di Kantor YLBHI, Jakarta, merasa bahagia seusai shalat Idul Fitri di Masjid Al huda, Jalan Talang, Jakarta Pusat. Umat Rohingya itu juga bersalam-salaman dan saling bermaaf-maafan dengan masyarakat setempat.

"Kami tadi melaksanakan shalat Ied. Alhamdulillah, kami sangat bahagia bisa shalat Ied di sini," kata Muhammad Hanif (30 tahun), salah satu warga Rohingya itu, Kamis. 

Hanif yang dituakan dalam kelompok yang berjumlah 18 orang tersebut mengakui, di negaranya, Myanmar, penganut agama Islam diperlakukan kurang baik. 

"Makanya, kami lari dari Arkan karena penduduk yang menganut agama Islam tidak diberikan kebebasan beribadah," ujar Hanif.

"Kami tidak kecewa berada di sini. Kami merasa tenang beribadah di Indonesia. Sementara di Myanmar tidak," tutur Hanif, yang ikut didampingi Julius Ibrani, pengabdi bantuan hukum YLBHI. 

Hanif menceritakan penyebab mereka melarikan diri. "Sebelumnya kami tinggal Malaysia. Islam di Myanmar tidak ada kebebasan," kata Hanif. 

Dia bilangkan, meskipun kampung halaman mereka di Arkan, Myanmar, tapi tidak ada keinginan untuk kembali ke sana. 

"Malah kami mau ke Australia tapi masih menunggu kepastian status kami. Kami tidak ingin balik lagi ke myanmar. Negeri kami tak aman," kata dia. 

Bantuan yang sangat mendesak adalah rumah tinggal sementara. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Hanif dan keluarga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik perseorangan maupun yayasan, di antaranya Dompet Duafa dan Yayasan Aksi Cepat Tanggap.
    
"Tidak mungkin kami terus tinggal di Kantor YLBHI. Jadi kami membutuhkan rumah tinggal sementara," bilang Hanif. 

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013