Yang penting saya dapat kerjaan dulu, nanti bisa belajar sambil jalan..."
Jakarta (ANTARA News) - Ibukota Jakarta masih menjadi magnet bagi para pendatang baru dari berbagai daerah, khususnya dari pelosok Pulau Jawa.

Pada H+2 Lebaran yang diperkirakan menjadi puncak arus balik di Stasiun Pasar Senen, beberapa pemudik didapati membawa serta keluarganya yang akan mengadu nasib di Jakarta.

Fitriani (26), pemudik asal Malang yang bekerja sebagai pengasuh bayi di Cengkareng, kembali ke Jakarta sambil membawa sepupunya Diyah (18) yang baru lulus SMA.

"Kemarin adik majikan saya minta dicarikan pengasuh, kebetulan Diyah baru lulus dan menganggur, jadi saya tawari dan dia mau," kata Fitriani yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta.

Diyah yang belum memiliki ketrampilan dasar mengasuh anak secara profesional mengaku sudah siap dengan segala konsukuensi yang akan dihadapi.

"Yang penting saya dapat kerjaan dulu, nanti bisa belajar sambil jalan," kata Diyah.

Diyah termasuk yang beruntung karena sudah mendapat tempat untuk bekerja begitu tiba di Jakarta.

Lain lagi dengan Ramdoni (21) asal Blitar. Dengan pendidikan hanya sampai SMP, Ramdoni mengatakan belum mendapat gambaran pekerjaan apa yang bakal dilakoni di Jakarta.

"Saya niatnya main dulu di rumah paman, dia kerja di pabrik di Bekasi. Kalau di sana ada lowongan ya saya masuk," kata Ramdoni.

Sementara dua pemudik asal Tegal; Willy dan Dewi akan memboyong adik mereka ke Jakarta minggu depan untuk mencoba-coba melamar pekerjaan.

"Dia baru lulus kuliah, biar coba-coba cari kerja di sini sambil menemani istri yang sering sendiri di rumah," kata Willy yang berprofesi sebagai anggota TNI.

Meski demikian, pasangan Willy dan Dewi berharap para pemudik tidak membawa sanak famili ke Jakarta tanpa memiliki keahlian tertentu.

"Kasihan nantinya jadi beban, Jakarta kan sudah padat jadi kalau tidak punya keahlian lebih baik tidak usah ke Jakarta," kata Dewi.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013