"Beliau itu nasionalis luar biasa, dia perhatikan generasi muda," kata Martha yang ditemui di rumah duka di Jakarta, Selasa malam.
Martha yang mengaku sudah menganggap almarhum seperti keluarga sendiri itu juga mengatakan nasionalisme Kris Biantoro ditunjukkan dari pesan terakhir saat mereka bertemu dua bulan silam.
"Sampai terakhir bertemu pun beliau tetap sangat nasionalis, beliau ingin Indonesia tetap punya Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, itu yang selalu ia ingatkan," katanya.
Sebagai sahabat, Martha menganggap pelantun lagu "Mungkinkah" itu sebagai seorang yang rendah hati dan tidak sombong. Sikapnya yang seperti itulah yang selalu diajarkan oleh pria bernama asli Christoporus Soebiantoro kepada anak muda. "Itu yang saya kagumi," kenangnya.
Senada dengan Martha, putra sulung artis serba bisa yang lahir 75 tahun silam itu, Invianto, juga mengungkapkan hal yang sama.
"Beliau selalu menyanyikan lagu nasional, lagu daerah untuk anak-anak dan cucunya, selalu ajarkan nasionalisme kepada kami," katanya.(*)
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
