Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 177 penumpang Air Asia tujuan Jakarta dari Surabaya dengan nomor penerbangan QZ 7689 yang seharusnya berangkat Kamis (15/8) pukul 20.50 wib belum terangkut dan dijadwalkan berangkat keesokan harinya.

Awalnya, diumumkan bahwa pesawat mengalami keterlambatan hingga pukul 21.30 WIB. Petugas di Gate 6 Bandara Internasional Juanda, Surabaya, mengatakan pesawat yang seharusnya mengangkut penumpang itu adalah pesawat dari Singapura.

Namun kabarnya pesawat dari Singapura itu mengalami turbulensi sehingga tidak dapat digunakan untuk penerbangan dari Surabaya ke Jakarta.

"Saya dengar penjelasan dari petugas rencananya penumpang akan diangkut oleh pesawat Air Asia dari Jakarta dan diperkirakan tiba di Surabaya pukul Jumat (16/8) 00.30 wib," ujar Zein (40) calon penumpang asal Malang.

Hingga berita diturunkan, petugas masih belum bisa memberikan kejelasan apakah pesawat yang rencananya diterbangkan dari Jakarta sudah take off atau belum.

"Penerbangan yang dijanjikan Air Asia dari Jakarta adalah QZ 7688," kata Ground Operation Assistant Air Asia, Lusi Lubis.

Salah seorang penumpang, Sapto hadi (43), mengaku kecewa dengan ketidakjelasan solusi dari pihak maskapai penerbangan.

"Jengkel sekali, kita gak bayar murah. Saya bayar mahal. Per orang Rp700.000. Kami berempat. Solusinya masih belum pasti, semua masih harus menunggu. Ada beberapa petugas tapi ngomongnya beda-beda, ga ada kejelasan," katanya.

Pria yang tinggal di Jakarta Selatan itu tetap ingin bisa segera diangkut ke Jakarta karena besok harus kembali masuk kerja. Begitu pula disampaikan Desy Saputra (33). Ia mengaku kecewa tapi tak bisa berbuat apa-apa karena keterlambatan ini. "Soalnya kita ngejar besok kerja, jadi ini harus berangkat," katanya.

Sementara itu, pantauan ANTARA News di Gate 6 Bandara Internasional Juanda, Surabaya, dipenuhi oleh wajah-wajah kecewa penumpang. Kebanyakan mendatangi meja petugas, meluapkan emosi dan meminta kejelasan pada petugas soal pemberangkatan ke Jakarta.

Hingga pukul 22.45 WIB, penumpang sama sekali belum menerima kompensasi keterlambatan berupa air minum atau makanan ringan.

"Padahal, dalam kondisi tengah malam semua toko makanan sudah tutup sementara banyak anak kecil juga bayi yang kelaparan," kata Desy (33).

Pada 23.30 WIB, petugas Air Asia di Gate 6 mengumumkan melalui pengeras suara, calon pemunpang dipersilakan mengambil makanan ringan sebagai kompensasi.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013