Jakarta (ANTARA News) - Mantan atlet bulu tangkis nasional Susi Susanti mengatakan Indonesia masih kekurangan bibit pemain tunggal putri dan harus berupaya keras agar tunggal putri bisa kembali berprestasi di kancah internasional.

"Tunggal putri belum maksimal, penampilan mereka kurang bagus. Kita butuh kerja keras lagi. Bibit tunggal putri kita minim, ini jadi PR (pekerjaan rumah) kita semua," kata Susi usai acara Kirab Juara Dunia di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, atlet bulu tangkis tunggal putri harus memiliki kemampuan teknik, fisik, dan pola pikir baik karena saat ini persaingan tunggal putri semakin ketat.

"Pemain-pemain kita kurang berani untuk bermain rally. Paling utama mereka harus tahu kelebihan dan kelemahan lawan, dan memiliki keinginan untuk menang," kata juara Olimpiade Barcelona 1992 itu.

"Kalau mau juara siapapun harus dikalahkan karena masa prestasi seorang atlet terbatas, jangan buang waktu dan usia, contohnya Ratchanok (pemain muda Thailand yang menjadi Juara Dunia). Kita jangan takut sama China," tandasnya.

Susi juga mengatakan bahwa setiap pemain harus memiliki program yang matang, termasuk dalam turnamen yang akan mereka mainkan.

"Rencanakan dan kirim pemain yang benar, pilih turnamen yang sesuai kelas mereka. Kalau perlu setiap mau berangkat turnamen harus diseleksi dulu, jangan dijatah. Sayang kan, buang-buang duit," tambahnya.

Setelah era Mia Audina dan Susi Susanti, Indonesia kehilangan tunggal putri yang berprestasi.

Saat Kejuaraan Dunia 2013 lalu, tunggal putri Indonesia langsung tumbang di babak-babak awal pertandingan.

Indonesia menurunkan empat tunggal putri yakni Linda Wenifanetri, Adriyanti Firdasari, Bellaetrix Manuputty, dan Aprilia Yuswandari.

Linda terhenti di putaran ketiga saat menghadapi pemain nomor wahid dunia, Li Xuerui, asal China. Sedang tiga rekannya sudah tersingkir di putaran kedua.

"Bella, Linda, dan April harus dimaksimalkan dan dimatangkan. Mereka coba di Indonesia Open Grand Prix Gold nanti (September mendatang). Kita lihat, semoga juara tetapi paling tidak semifinal," ujar istri mantan atlet bulu tangkis nasional Alan Budikusuma itu.

Pewarta: Monalisa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013